Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD DKI 2015: Rapergub Akan Jadi Raperda

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengaku pasti memakai APBD yang disahkan Mendagri senilai Rp69,3 triliun
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama./beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama./beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama memastikan menggunakan APBD yang disahkan Mendagri senilai Rp69,3 triliun.

Ahok -sapaan akrab Basuki- mengatakan pertemuannya hari ini dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk sama-sama menyelaraskan pemahaman jangka panjang di tahun 2016, agar APBD 2015 yang menggunakan Pergub berganti jadi Perda.

"Saya kira sudah diputuskan oleh Mendagri 69,3 triliun itu akan kita jalani, nanti akan kita evaluasi. Kalau evaluasinya memang bisa lebih meningkat kita akan memakai yang tahun lalu, 72,9 triliun," ujar Ahok kepada sejumlah awak media di Balai Kota (14/4/2015).

Dari hasil pertemuan tersebut Ahok menuturkan Pemprov DKI Jakarta akan tetap memakai APBD Pergub.

"Tetapi tadi sama Pak Presiden dan Pak Pras kita sepakat menjaga setelah APBD 2016 itu menggunakan Perda," ungkapnya.

Ini memang pertama kali dalam sejarah pengelolaan Musrenbang menggunakan e-government.

"Orang kan gak mungkin ganti-ganti sembarangan, kita kan open jadi smart city kita tahu kelurahan ini begini, kelurahan itu begini, jadi semua sangat jelas dan transparan," ujar Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper