Bisnis.com, JAKARTA - Kadin Provinsi DKI Jakarta memprediksi realiasi penyerapan anggaran APBD DKI 2015 hingga akhir tahun ini hanya akan terserap sekitar 30%-40% menyusul molornya proses lelang yang terjadi selama ini.
Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan menilai molornya pelaksanaan lelang oleh Pemprov DKI Jakarta saat ini sungguh memprihatinkan bagi pengusaha.
"Prediksi kita penyerapan tahun ini paling hanya 30%. Optimistis sekitar 40%. Artinya saat ini tidak ada pembangunan sama sekali di DKI," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2015).
Prediksi penyerapan itu tidak terlalu berbeda jauh dengan realiasi APBD tahun sebelumnya yang hanya sekitar 58% akibat lambatnya pengesahan APBD, kasus yang tidak jauh berbeda pula dengan saat ini yang menyebabkan molornya proses lelang.
Bahkan, dirinya juga menilai molornya eksekusi APBD DKI 2015 ini juga turut menjadi salah satu faktor yang pendukung terjadinya perlambatan perekonomian nasional saat ini yang hanya 4,8%.
"Apalagi APBD DKI kan nilainya hampir Rp70 triliun. Ini bukan angka yang kecil. Jadi menurut saya ini juga berkontribusi pada perlambatan ekonomi nasional saat ini. Tidak hanya soal APBN, tapi APBD juga berperan," tuturnya.
Menurutnya selama ini banyak pengusaha yang menggantungkan usahanya pada proyek pemda juga sudah mulai menjerit karena tidak mengerjakan proyek apapun sejak awal tahun.
"Nah, saat ini sudah awal Juni. Dengan sisa waktu yang ada dengan jumlah 5000 paket lelang, apakah bisa diserap maksimal?," tuturnya.
Pihaknya berharap kejadian ini bakal menjadi evaluasi yang betul-betul serius untuk penyusunan APBD 2016.
"Saat ini kita memang mundur selangkah, namun harus maju 100 langkah ke depan," paparnya.
Namun demikian dirinya juga turut menyoroti gaya kepemimpinan Ahok - sapaan akrab Basuki - yang dinilai terlalu berlebihan.
"Kalau marah silahkan. Tapi internal saja di rapat pimpinan, tapi jangan dipubik, karena dapat mempengaruhi sisi pikologis bersangkutan," tuntutnya.