Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Kadin Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan periode Puasa-Lebaran tahun ini merupakan salah satu waktu yang berat bagi pengusaha.
"Memasuki triwulan III/2015 cukup berat bagi pengusaha. Iklim bisnis yang tak menentu membuat omzet beberapa perusahaan di DKI Jakarta menurun. Beban tersebut ditambah karena kami harus membayar tunjangan hari raya (THR) bagi karyawan," ujarnya, Minggu (5/7/2015).
Dia menuturkan hambatan perekonomian di Indonesia bukan cuma terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,71% pada triwulan I/2015 dengan tingkat inflasi mencapai 6,2%.
Lebih dari itu, baru mulainya pengerjaan beberapa proyek yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI beberapa waktu ini membuat perputaran roda perusahaan masih bergerak lambat. Padahal, sisa waktu jelang tutup waktu hanya berkisar 6 bulan saja.
"Meski bisnis sedang sulit, saya janji pengusaha di DKI tetap memberikan THR kepada para karyawan agar dapat merayakan hari besar Idul Fitri bersama keluarga,"
THR yang dibayarkan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Nomor 7/MEN/VI/2015 tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Imbauan Mudik Lebaran dan UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Namun, dia meminta pemerintah untuk mencari solusi demi menaikkan perekonomian di Indonesia, khususnya Jakarta. Pasalnya, menurut dia, pemerintah ikut menciptakan perlambatan pertumbuhan ekonomi kita karena penyerapan anggaran yang sangat rendah.
"Dunia usaha sangat berharap besar kepada pemerintah agar mengambil langkah langkah taktis dan strategis memulihkan kembali kondisi ekonomi dan pasar yang lebih bergairah sehingga pengusaha tidak memiliki kesulitan dan beban dalam memenuhi kewajibannya kepada pekerja," imbuhnya.
