Bisnis.com, DEPOK-- Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Dwiyono mengatakan motif pembunuhan wartawan lepas, Nurbaety Rofiq, 44, adalah pencurian. "Motif pembunuhan murni pencurian," kata Dwiyono, Senin (20/7/2015).
Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (4/7/2015), saat para tersangka hendak mencuri di rumah Nurbaety di perumahan Gaperi RT 1 RW 9, Blok CN-6, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede.
Tiga tersangka pembunuh yang telah ditangkap yakni Syarifudin, 20, Hafif,22, dan M. Pujono ,22. Mereka dibekuk di rumah masing-masing di kawasan Bojonggede, Depok. Menurut Dwiyono, otak pembunuh Nurbaety, yakni D, 25, masih buron.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menjelaskan peran keempat tersangka, yang merupakan pekerja bangunan di samping rumah Nurbaety. D, kata Teguh, memetakan rumah Nurbaety, sedangkan tiga tersangka pembunuh lainnya membantu pencurian dan pembunuhan.
Sejak pagi D telah mengintai rumah Nurbaety dan menunggu waktu sahur. Namun, saat mereka masuk ke dalam rumah, ternyata Nurbaety masih terjaga.
D sempat berduel dengan Nurbaety.
"Masuk (rumah), langsung terjadi perkelahian," kata Teguh.
Begitu tahu ada perkelahian, Afif langsung menikam Nurbaety, yang sudah tersungkur karena didorong D.
"D yang mengikat dan menggorok korban," ucap Teguh.
Barang bukti yang ditemukan polisi yakni empat telepon seluler, satu laptop, dan uang Rp 200 ribu.
Menurut Teguh, ketiga tersangka sempat datang kembali ke rumah Nurbaety pada 15 Juli 2015.
"Di situ muncul kecurigaan kami. Karena mereka beralasan mengambil barang yang tertinggal, padahal tidak ada," ucap Teguh.
Mayat Nurbaety ditemukan tetangganya yang hendak bersilaturahmi lebaran pada Sabtu (18/7/2015). Mereka curiga karena mencium bau busuk dari dalam rumah Nurbaety.