Bisnis.com, DEPOK-- Belasan warga yang tergabung dalam Masyarakat Selamatkan Kota Depok berunjukrasa di depan Gedung Sekarpeni, Selasa (21/7/2015).
Pengujuk rasa menolak pasangan bakal calon (balon) wakil dan wali kota Depok yang diusung PDIP yakni Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi.
Koordinator aksi, Rachman Tiro, mengatakan pasangan yang diusung oleh PDIP tak menghormati proses penjaringan partai yang seharusnya berasal dari Depok.
"Dimas Oky itu siapa? Datang dari mana, kok tiba-tiba direkomendasikan begitu saja oleh DPP PDIP," ujarnya usai berorasi di sela Rapat Kerja Cabang Khusus I di Gedung Sekar Peni Depok, Selasa (21/7/2015).
Dia meminta pengusungan pasangan calon tersebut dikaji ulang. Sebab, tidak mencerminkan demokrasi. Dia juga mengatakan, alasan penolakan terhadap Babai Suhaimi.
"Babai itu sebelumnya sudah dicoret dari pleno, tapi kok tiba-tiba masuk jadi rekomendasi," paparnya.
Rachman sebagai warga Depok merasa heran mengapa Dimas Oky diusung oleh DPP PDIP, padahal sudah jauh-jauh hari, partai berlambang banteng tersebut sudah lama menjaring bakal calon putera daerah.
"Saya yakin kalau Dimas-Babai diusung, mereka tidak akan menang. Siapa coba yang kenal Dimas di Depok," paparnya.
Seperti diketahui, Dimas Oky Nugroho adalah Pengamat Politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), juga masuk dalam salah satu tim ahli di Kantor Staf Presiden. Sementara Babai adalah Ketua DPD sekaligus anggota DPRD Partai Golkar Kota Depok.
PILKADA DEPOK 2015: Calon PDIP, Dimas-Babai, Ditolak
Belasan warga yang tergabung dalam Masyarakat Selamatkan Kota Depok berunjukrasa di depan Gedung Sekarpeni, Selasa (21/7/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 jam yang lalu
Dapat Dukungan dari Anies, Pramono Yakin Golput Menurun
22 jam yang lalu