Bisnis.com, JAKARTA - Menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Tim Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melakukan pengecekan lapangan dengan mendatangi Rumah Sakit Sumber Waras, yang terletak di Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat, Rabu (19/8/2015).
Pantauan dilapangan, Ketua Tim Pansus LHP BPK Sumber Waras, Tri Wisaksana atau yang akrab di panggil Sani, didampingi belasan anggota dewan lainnya, seperti Prabowo Soenirman, Mohamad Sanusi, Cinta Mega, Dite Abimanyu, dan lainnya, tiba di RS Sumber Waras dengan dua buah bus dan beberapa kendaraan pribadi.
Selain dari pihak anggota dewan, beberapa pejabat di lingkungan eksekutif Provinsi DKI Jakarta, seperti Kepala Inspektorat Lasro Marbun juga turut menijau langsung lokasi yang saat ini dipersoalkan BPK tersebut.
Kedatangan Tim Pansus didampingi sejumlah pejabat eksekutif tersebut bermaksud untuk melihat secara langsung fisik tanah dan bangunan di lingkungan kawasan Rumah Sakit Sumber Waras yang dibeli Pemprov DKI Jakarta.
"Kita datang ingin mengetahui secara langsung fisik tanah dan bangunan yang dibeli Prempov DKI. Sekaligus mendengar informasi langsung dari Sumber Waras. Kita akan minta klarifikasi," tutur Ketua Pansus Triwisaksana, di RS Sumber Waras, Rabu (19/8/2015).
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Tim Pansus disambut oleh Abraham Tedjanegara Direktur Umum & Sumber Daya Manusia RS Sumber Waras, serta Ketua Yayasan Kesehatan Sumber Waras, Kartini Muljadi, dan Penasehat Hukum RS Sumber Waras Wawan.
Triwisaksana menjelaskan bahwa kunjungan ke RS Sumber Waras dikarenakan salah satu temuan BPK yang signifikan diantara 6 temuan yang lainnya adalah persoalan pembelian lahan milik Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta yang terindikasi dapat menimbulkan kerugian negara
Menurutnya dalam laporan hasil BPK ada ketidaksesuain pengadaan lahan dan akses ke jalan besar yaitu Jalan Kyai Tapa yang tidak bersisihan, padahal itu sebagai syarat utama dalam kajian teknis.
"Kami memberikan persetujuan pembelihan lahan Sumber Waras karena rencananya tanah itu akan dibangun rumah sakit kanker oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Tapi, syaratnya dalam kajian teknisnya harus ada akses jalan Kyai Tapa yang bersisihan. Nah kami ingin lihat langsung benar apa tidak, kondisinya siap bangun atau tidak, lahannya tidak banjir," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=184&h=104)
