Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bahan Pokok Melonjak, Usaha Warteg Lesu

Melonjaknya harga kebutuhan pokok beberapa pekan terakhir membuat usaha Warung Tegal (Warteg) mengalami kelesuan akibat menipisnya marjin keuntungan.
Warung Tegal/ilustrasi
Warung Tegal/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Melonjaknya harga kebutuhan pokok beberapa pekan terakhir membuat usaha Warung Tegal (Warteg) mengalami kelesuan akibat menipisnya marjin keuntungan.

"Aduh, mau bagaimana lagi atuh, saya benar-benar pasrah, harga-harga sekarang sudah bikin beban. Tidak jualan, mau usaha apa, kalau jualan yang harus urut dada," kata Titin (35), pedagang warteg di Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Titin yang sudah lebih dari 10 tahun berjualan di Jalan Menteng, mengaku hanya bisa berpasrah diri dengan kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran. Biasanya saat harga masih normal, ia mampu mengantongi keuntungan dari warung nasi miliknya sekitar Rp50 ribu.

"Sekarang boro-boro Rp50 ribu dapat. Dapat Rp20 ribu itu sudah syukur, ini malah Rp15 ribu untungnya," kata ibu satu anak ini.

Menurut Titin, harga daging ayam di pasar tempat ia biasa berbelanja saat ini masih Rp40 ribu sampai Rp45 ribu per kilogram. Mahalnya harga tersebut membuat ia menyetop jualan ayam selama sepekan ini.

Ia mengaku tidak kuat modal kalau harus mengikuti harga pasar yang cukup tinggi. Ia beralih memperbanyak menu ikan. Tetapi sejak adanya aksi mogok pedagang ayam, harga ikanpun ikutan naik karena terkena imbas.

"Ikan bawal hitam ini biasanya Rp20 ribu sekilogram, sekarang sudah naik jadi Rp25 ribu. Pusing saya," katanya.

Tidak hanya itu, paparnya, harga telur ayam sekarang masih berkisar Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per kilogram. Sayuran seperti wortel dan sayur cesin naik dari biasanya Rp6 ribu per kilo menjadi Rp10 ribu per kilogram. Begitu juga dengan Oyong dijual Rp12 ribu per kg.

"Kalau cabai dan bawang sudah mulai stabil, tomat apalagi harganya murah, tadi pagi saya beli cabai rawit seperempat cuma Rp8 ribu".

Demikian pula dengan harga minyak curah yang biasa dipakainya masih normal Rp12.500 per kg, tepung terigu Rp8.500 per kilogram, sehingga dirinya masih tetap berjualan gorengan walau dengan keuntungan kecil.

Kini harga gorengan dijual Rp1.000 per gorengan, sedangkan untuk aneka sayur mayur dan lauk ia jual dengan harga bervariatif. Untuk sayur dengan porsi paling murah Rp3 ribu dan ikan bawal Rp6.000 per ekor.

"Kadang saya bingung, ada yang beli sayur Rp3.000, pada ngeluh kok dikit amat. Yah saya mau gimana lagi, dari jualan segitu aja keuntungan saya tipis," katanya.(antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper