Bisnis.com, TANGERANG—Wilayah di Provinsi Banten yang menggantungkan pasokan bahan pangannya dari daerah di provinsi lain, seperti Kota Tangerang Selatan, perlu waspada mengantisipasi potensi kekeringan yang berlanjut sampai Februari 2016.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut komoditas pangan yang masuk ke wilayahnya mengandalkan suplai dari lima lokasi, yaitu Bogor, Cianjur, Karawang, Pasar Kramat Jati di DKI Jakarta, dan Pasar Tanah Tinggi di Kota Tangerang.
“Belum ada gangguan pasokan komoditas pertanian di Tangerang Selatan,” ujarnya kepada Bisnis,Rabu (16/9/2015). Benyamin merujuk sembilan bahan pangan pokok, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah dan garam beryodium.
Kendati jumlah suplai dinyatakan aman tetapi Tangsel tetap tidak terlepas dari imbas gejolak harga, khususnya daging sapid an ayam. “Meskipun harganya mahal tetapi tidak mengganggu pasokan,” kata Benyamin.
Pemerintah masing-masing kota dan kabupaten perlu perhitung cermat demi ketahanan pangan di daerahnya. Tidak hanya memastikan ketersediaan stok memadai tetapi juga kontinyuitas pasokannya. Hal ini perlu dilakukan menyusul fenomena El Nino yang diperkirakan sampai Februari 2016.
Seperti diberitakan Bisnis, Senin (14/9/2015), fenomena El Nino mengakibatkan potensi uap air yang semula jatuh di Indonesia menghilang ke arah timur. Walhasil musim kemaran berlangsung lebih panjang dari biasanya.