Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga barang-barang di DKI Jakarta mencapai 0,01% sepanjang September 2015.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Dody Rudyanto meski angkanya terbilang kecil, dia mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong tingkat inflasi di Ibu Kota.
"Faktor utama yang membuat inflasi adalah naiknya harga-harga pada kelompok sandang," ujarnya di kantor BPS DKI Jakarta, Kamis (1/9/2015).
Berdasarkan data BPS DKI, lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yakni, kelompok sandang (1,23%); pendidikan, rekreasi, dan olah raga (1,10%); kesehatan (0,70%); makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau (0,32%); perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar (0,30%).
Sementara itu, dua kelompok yang mengalami penurunan, yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,05%) dan bahan makanan (0,62%).
"Yang harus diwaspadai saat ini adalah komoditi emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 0,0656%. Bukan cuma itu, beras juga berkontribusi 0,0652%," imbuhnya.
Laju inflasi sepanjang 2015 (Januari-September) mencapai 2,49%. Adapun, tingkat kenaikan harga di Jakarta dari tahun ke tahun (y-o-y) mencapai 7,24%.
Berdasarkan data BPS, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,05% pada September 2015. Sementara itu, laju inflasi Januari-September 2014 berkisar 2,24% dan inflasi tahhunan (y-o-y) mencalai 6,83%.