Bisnis.com, TANGSEL-Para pedagang Pasar Ciputat di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan menyambut positif rencana Pemerintah Kota Tangsel menjadikan revitalisasi pasar tradisional sebagai program perioritas.
Revitaslisasi atau peremajaan pasar tradisional menjadi prioritas program Airin Rachmi Diany dan Benjamin Davnie setelah dilantik untuk menjabat yang kedua kali sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tangsel periode 2016-2021.
Program itu disampaikan Airin seusai memberikan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17 di Alam Sutra, Serpong, Rabu (9/12/2015) yang disusul keberhasilannya memenangi Pilkada Tangsel 2015 versi quick count.
Sunarto, pedagang pasar Ciputat, mengatakan para pedagang sangat setuju dengan rencana peremajaan pasar tradisional yang menjadi tempatnya mencari nafkah karena kondisinya sekarang kumuh dan terkesan tidak terurus secara baik.
“Maklum saja kondisi pasar ini parah karena statusnya sebagai aset milik Kabupaten Tangerang baru akhir tahun ini diserahkan ke Tangsel, sehingga Bu Airin tepat jika memprioritaskan peremajaan pasar,” katanya, Kamis (10/12/2015).
Menurutnya, jika peremajaan pasar tradisional dilakukan dengan membangun kembali gedung pasar yang baru itu biasanya ada penambahan jumlah kiosnya maka pedagang lama harus menjadi priotias utama yang masuk.
Perioritas utama yang dimaksud, lanjutnya, pedagang lama mendapat tempat usaha di lokasi yang terbaik, terdekat aksesnya dengan konsumen, mengingat merekalah yang sejak awal menghidupkan pasar tradisional.
Maryati, pedagang sayuran di Pasar Ciputat, mengatakan sudah sering mendapat informasi mengenari rencana peremajaan pasar dari sesama pedagang di pasar dan pernah juga mendengar dari pihak kelurahan dan kecamatan.
“Kami hanya pasrah kalau memang pemerintah akan meremajakan pasar Ciputat ini, asalkan ada jaminan kami mendapatkan perioritas tempat baru yang lebih baik dan harganya terjangkau,” katanya.
Pasar Ciputat merupakan salah satu aset Pemkab Tangerang yang baru diserahkan kepada Pemkot Tangsel. Luas lahannya mencapai sekitar 5.670 m2 dengan bangunan seluas 3.343 m2 senilai sekitar Rp8,96 miliar.
Serah-terima pasar tradisional itu dan sejumlah aset lainnya dari Pemkab Tangerang kepada Pemkot Tangsel, dilaksanakan sebagai konsekwensi atas pemekaran wilayah tersebut.
