Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wali Kota Depok Nur Mahudi Ismail/Bisnis-Miftahul Khoer
Wali Kota Depok Nur Mahudi Ismail/Bisnis-Miftahul Khoer

1. Nur Mahmudi Ismail, Inkumben & PKS

Berbicara Kota Depok rasanya belum afdol apabila tidak menyebut nama Nur Mahmudi Ismail. Sosok mantan Presiden PKS dan mantan Menteri Kehutanan era Presiden Gusdur tersebut sudah dua periode memimpin Kota Depok pada 2006-2011 dan 2011-2016.

Nur Mahmudi pada Pilkada Depok 2005 berpasangan dengan Yuyun Wirasaputra sebagai Calon Wakil Wali Kota Depok dengan nomor urut lima. Pasangan ini berhasil meraih 232.610 atau 43,90% suara versi KPU Depok. Pada Pilkada Depok 2005 tersebut diikuti oleh lima pasangan calon.

Keempat di antaranya pasangan nomor urut satu Abdul Wahab Abidin-Ilham Wijaya dengan 32.461 suara, pasangan urut dua Harun Heryana-Farkhan dengan 23.859 suara, nomor urut tiga Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad 206.781 suara dan pasangan nomor urut empat yakni Yus Rusyandi-Soetadi Dipowongso dengan memeroleh 34.096 suara. Kemenangan pasangan Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra tak terlepas dari dukungan PKS yang menjadi partai pengusung. PKS menjadi kontributor utama kemenangan tersebut karena Depok diklaim sebagai basis kader PKS yang kuat, bahkan hingga saat ini.

Nur Mahmudi juga berhasil memenangkan Pilkada Depok 2010 yang saat itu berpasangan dengan Mohammad Idris sebagai wakilnya. Perolehan Nur Mahmudi Ismail-Mohammad Idris saat itu mencapai 227.744 atau 40,99% suara dari 555.565 suara sah versi KPUD Kota Depok. Adapun, pesaingnya pada saat itu yakni Gagah Sunu Sumantri-Derry Darajat 54.142 suara, Yuyun Wirasaputra-Pradi Supriatna 124.511 suara, serta Badrul Kamal-Agus Supriyanto 149.168 suara.

Pada Pilkada Depok 2015, Mohammad Idris kembali mencalonkan untuk menjadi pemimpin Depok yakni Wali Kota. Dengan kata lain, sejak 2005, Pilkada Depok diwarnai oleh tokoh-tokoh inkumben, atau paling tidak nama-nama sebelumnya bertarung mengikuti kembali ajang pemilihan orang nomor satu di Depok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper