Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Tumbuh, Perekonomian Jakarta Pada 2015 Melambat

Perekonomian Jakarta sepanjang 2015 tumbuh 5,88% atau melambat dibanding periode sebelumnya (y-o-y) sebesar 5,91%.
Peserta Parade Jakarnaval 2015 melakukan atraksi dalam menyambut ulang tahun Jakarta ke-488 di Monas, Jakarta, Minggu (7/6/2015). Jakarnaval kali ini dilaksanakan lebih awal dari Hari Ulang Tahun DKI Jakarta tanggal 22 Juni 2015, untuk menghormati bulan suci Ramadan yang akan mulai pada tanggal 18 Juni 2015./Antara-Rosa Panggabean
Peserta Parade Jakarnaval 2015 melakukan atraksi dalam menyambut ulang tahun Jakarta ke-488 di Monas, Jakarta, Minggu (7/6/2015). Jakarnaval kali ini dilaksanakan lebih awal dari Hari Ulang Tahun DKI Jakarta tanggal 22 Juni 2015, untuk menghormati bulan suci Ramadan yang akan mulai pada tanggal 18 Juni 2015./Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA--Perekonomian Jakarta sepanjang 2015 tumbuh 5,88% atau melambat dibanding periode sebelumnya (y-o-y) sebesar 5,91%.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, perekonomian Ibu Kota pada 2015 diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.983,42 triliun.

"PDRB per kapita Jakarta tahun lalu mencapai Rp194,87 juta atau US$14,57 ribu," ujar Kepala BPS DKI Syech Suhaimi, Jumat (5/2/2016).

Jika dilihat dari sisi produksi, katanya, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan sebesar 10,72%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,04%.

Struktur perekonomian Jakarta didominasi oleh tiga lapangan usaha yaitu perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor (16,65%), industri pengolahan (13,84%), dan konstruksi (13,16%).

"Kalau dilihat dari komponen pengeluaran kontribusi paling besar dicapai oleh rumah tangga [58,38%] dan pembentukan modal tetap bruto [40,77%]," imbuhnya.

Dia menuturkan laju pertumbuhan ekonomi Ibu Kota melambat sejak tiga tahun terakhir. Pada 2013 pertumbuhan mencapai 6,07%. 2014, perekonomian turun level 5,91%, dan terakhir 5,88% pada 2015.

"Grafiknya terus turun. Bahkan sejak 2011. Pemerintah dan dunia usaha harus mewaspadai tren penurunan ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper