Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 10.000 orang yang tinggal di Ibu Kota Jakarta memadati Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta di komplek Taman Ismail Marzuki (TIM), Rabu (9/3/2016).
Ribuan orang tersebut berbondong-bondong memadati TIM, lantaran ingin menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Parsial alias Gerhana Matahari Sebagian, secara langsung dengan menggunakan teleskop atau kacamata khusus gerhana.
Cecep Nurwendaya, Astronom Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menerangkan bahwa secara kronologis terbagi 3 fase terjadinya gerhana matahari parsial di Jakarta.
"Pertama awal gerhana dimulai pada pukul 06.19 wib dengan ditandai piringan matahari mulai tertutup oleh bulan yang dapat diamati lewat kacamata gerhana ataupun teleskop yang sudah dilengkapi filter matahari," ujarnya, di Komplek TIM, Rabu (9/3/2016).
Selanjutnya, maksimum gerhana berlangsung pada 07.21 wib, ditandai oleh matahari tampak lewat kacamata gerhana atau pun teleskop, berbentuk sabit paling tipis.
"Pada saat seperti ini, sekitar 89%piringan matahari tertutup oleh bulan," ujarnya.
Sedangkan fase ketiga alias terakhir yakni akhir gerhana berlangsung pada pukul 08.13 wib, yang ditandai oleh piringan Bulan mulai meninggalkan piringan Matahari.