Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuturkan, sampai saat ini pemukiman liar di bantaran Kali Ciliwung masih menjadi kendala utama.
Pasalnya, menurut kepala daerah yang kerap di sapa Ahok itu, dari panjang sungai 19 km yang akan dinormalisasi, baru terealisasikan kurang lebih 50%, yakni sepannjang 9 km saja.
"Ciliwung ini nggak bisa dikeruk karena masih ada pemukiman, takut rumah yang ada dipinggiran sungai akan roboh," kata Ahok di Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Pihaknya akan segera melakukan relokasi warga bantaran sungai Ciliwung. Namun, rusun yang tersedia sampai saat ini belum mencukupi. Pada kawasan Bukit Duri dari 460 bidang, sebanyak 84 bidang sudah setuju untuk direlokasi di Rusun Rawa Bebek.
Sementara itu, untuk kawasan yang lain di sepanjang Sungai Ciliwung, jelas Ahok sekitar 50.000 ribu warga harus direlokasi. Untuk itu Pemprov Dki Jakarta menyiapkan dua rusun lain untuk menampung, yakni Rusun Pasar Minggu dan juga Pasar Rumput yang nantinya akan terintegrasi dengan Pasar Rakyat.
Masih adanya pemukiman penduduk di bantaran sungai tersebut tentunya membuat Ahok geram. Warga tetap tinggal di kawasan tersebut karena alasan nenek moyang.
" Mana ada nenek moyang bikin rumah di bantaran sungai," tegas Ahok.