Bisnis.com, JAKARTA-Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin menyatakan tantangan terbesar untuk merealisasikan target tersebut hingga 2030. Pasalnya, sampai saat ini realisasi RTH baru mencapai 14,94% atau setara dengan 9.896,8 ha.
“Memang masih jauh dari target, makanya tiap tahun DKI harus membebaskan lahan seluar 668 ha," kata Djafar, Minggu (23/10/2016)
Mau tak mau, melakukan pembebasan lahan menjadi pilihan, apalagi pengadaan lahan di Jakarta merupakan hal yang sulit. Selain itu Djafar menambahkan Pemprov DKI akan melakukan penertiban pemukiman dan bangunan liar yang melanggar RTH.
Dia menuturkan anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan pembebasan lahan seluas 668 ha mencapai Rp3 triliun. Kebutuhan anggaran, kata Djafar masih jauh dari cukup untuk mengcover pembebasan lahan. Pasalnya anggaran yang dimilikii Dinas Pertamanan dan Pemakaman dari anggaran APBD tak hanya dialokasikan untuk pembebasan lahan.
"Kalau kondisi saat ini, pembebasan lahan kita masih jauh. Tahun ini, anggaran Rp1,2 triliun, yakni Rp1 triliun untuk pengadaan taman dan jalur, Rp200 juta untuk lahan makam," jelas Djafar.
Tak hanya masalah anggaran, sulitnya realisasi RTH dikarenakan banyak lahan yang akan dibebaskan merupakan lahan sengketa. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pembebasan lahan.
Untuk itu, Dinas mengupayakan untuk melakukan suatu program kemitraan dengan pihak swasta melalui program CSR untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas RTH di Jakarta.