Bisnis.com, TANGERANG—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat terdapat sebanyak Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, dan Kota Tangerang yang masuk wilayah rawan banjir.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh BPBD Banten, hingga Senin (15/11/2016), hanya dua wilayah yakni Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang yang mengalami banjir sehingga mengakibatkan sejumlah warga harus mengungsi.
“Kedua wilayah tersebut merupakan langganan banjir di Banten. Berbeda dengan wilayah lain yang rawan banjir dan longsor, banjir di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang lebih diakibatkan genangan,” kata Kepala BPBD Banten Sumawijaya kepada Bisnis, Selasa (15/11/2016).
BPBD Banten menyebutkan curah hujan tinggi di Kota Tangerang telah menyebabkan beberapa titik tergenang, antara lain di Perumahan Total Persada, Perumahan Alamanda, Jl. Perumahan Regensi, Perumahan Garden City, Jl. Duta Raya Taman Cibodas, Jl. Kali Sabi, Perumahan Periuk Jaya Permai, dan Jl. Manis Kelurahan Manis Jaya.
Sementara itu, ketinggiannya juga bervariasi dari 30 cm-200 cm, dan titik paling parah adalah Perumahan Total Persada yang menyebabkan 800 KK mengungsi di posko yang dibangun Pemkot Tangerang dan TNI/Polri.
“Kebanyakan banjir di Kota Tangerang berada di permukiman yang berada dekat dengan sungai. Permukiman yang terkena dampak banjir posisinya memang di bawah sungai sehingga banjir tidak terhindarkan. Saya dengan Wali Kota Tangerang berencana memindahkan mereka karena kawasan itu tidak layak huni,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang berencana menambah ketinggian tanggul Kali Ledug sebagai solusi mengatasi banjir di Perumahan Total Persada.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan pihaknya akan menambah penguatan tanggul dengan menambah sheet pile (dinding turab) setinggi 1,5 meter. Pasalnya tanggul setinggi 3 meter ada saat ini tidak mampu mencegah air meluber ke perumahan ketika hujan deras.
"Kami sudah menganggarkan Rp31 miliar untuk program penambahan sheet pile pada tanggul dari mulai ujung Kali Ledug hingga perumahan Alamanda," katanya.
Selain itu, pemkot juga akan membangun pintu air sehingga air di Kali Ledug akan di pompa ke Kali Cirarab untuk mencegah banjir.
Tak hanya itu, Arief meminta Pemprov Banten untuk melakukan normalisasi terhadap Situ Bulakan, Kecamatan Periuk agar musibah banjir tidak terus-menerus melanda Kota Tangerang. Menurutnya, normalisasi Situ Bulakan terakhir dilakukan pada 2008.
Kabid Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang M. Taufik menyebutkan penambahan sheet pile ini dilakukan pada tanggul sepanjang 1 km menjadi setinggi 4,5 meter.
"Muka air banjir di Kali Ledug saat ini adalah 9 m di atas permukaan laut sedangkan posisi rumah warga 7 meter, sehingga kami akan menaikkannya menjadi 8,7 meter. Jadi, kami akan menambah sekitar 1,5 meter,” tekannya.
Proyek penambahan ketinggian tanggul ini merupakan program multiyears. Untuk saat ini, proyek tersebut sudah masuk tahap lelang dan ditargetkan mulai dikerjakan tahun ini.