Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengapresiasi pencapaian realisasi lelang DKI per 20 Desember 2016 yang sudah mencapai 98%.
"Jika bisa mencapai 98% luar biasa, patut di acungkan jempol tapi tentu harus dapat ditunjukkan kepada masyarakat apa saja yang dibangun setahun ini," tegasnya, kepada Bisnis.com, Rabu (29/12/2016).
Pihaknya berharap proyek dan program yang dilaksanakan tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan transparansi serta akuntabilitasnya dan bukan sulapan.
Ke depan, pihaknya berharap sosialisasi e-katalog lebih diinsentifkan karena masih banyak pelaku usaha skala UKM yang belum paham banyak sistem lelang ini.
Selain itu, kata dia, pelaksanaan lelang lebih cepat akan lebih baik. Maksimal dimulai Februari 2017, dan pergub mengenai proses lelang dan penggunaan anggaran dapat dikeluarkan awal tahun.
"Karena sering kita lihat bahwa hingga pertengahan tahun, proyek baru akan dimulai, maka ketika sudah memasuki Triwulan III banyak proyek-proyek dilelang, ini sangat tidak efektif," tegasnya.
Sementara itu, menyangkut penyerapan APBD DKI Jakarta 2017 yang dipatok mencapai sekitar Rp70 triliun diharapkan dapat dilakukan sejak awal tahun sudah dimulai proses lelang, sehingga penyerapannya dapat maksimal sesuai kuartal yang ditetapkan.
"Kita juga minta kepada Plt. Gubernur DKI Sumarsono agar kebijakan lelang konsolidasi dihapuskan dan memberikan kesempatan pelaku UKM yang selama ini menjadi rekanan Pemprov DKI Jakarta dilibatkan," ujarnya.
Pasalnya, kata Sarman, dua tahun ini hampir 6000 UKM tidak lagi mendapat peluang kerja dari Pemprov DKI Jakarta akibat lelang konsolidasi yang diterapkan.
Padahal, lanjutnya, peran UKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta juga sangatlah besar. "Berikan kesempatan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam membangun Jakarta. Jangan ada diskriminasi. APBD Jakarta itu dari kita, oleh kita dan untuk kita demi kesejahteraan bersama," terangnya.
Sebelumnya diketahui, Pemprov DKI Jakarta hingga 20 Desember 2016 telah berhasil menyelesaikan proses lelang sebanyak 835 jenis kegiatan dengan Pagu Anggaran mencapai Rp9 triliun.
Jumlah kegiatan yang berhasil dilelang tersebut setara dengan 98% dari total 849 jenis kegiatan yang sudah masuk proses lelang dengan Pagu Anggaran mencapai Rp11,8 triliun.
Blessmiyanda, Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Provinsi DKI Jakarta menyatakan proses lelang yang berhasil diselesaikan hingga penghujung tahun ini diperkirakan hanya sebesar 98% dari jumlah yang masuk proses lelang tersebut.
Menurutnya dari 835 jenis kegiatan senilai Rp9 triliun yang terealisasi tersebut, terbagi dalam empat macam kategori, yakni kategori pengadaan barang dan jasa sebanyak 269 jenis senilai Rp1,7 triliun, lalu pekerjaan konstruksi 202 senilai Rp7,2 triliun, lalu jasa lainnya 102 senilai Rp309, dan jasa konsultasi badan usaha 262 senilai Rp261 miliar.