Bisnis.com, JAKARTA - Situasi di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat relatif kondusif, tidak terlihat penumpukan penumpang terutama dari massa aksi 313 yang akan berangkat ke Jakarta, Jumat (31/4/2017) pagi.
"Tidak ada lonjakan penumpang, situasi kondusif, relatif sepi, seluruh penumpang terangkut normal seperti biasa," kata Kepala Stasiun Besar Bogor, Suhartanto.
Menurut Sugi, situasi saat ini berbeda saat aksi sebelumnya 212, massa aksi datang dalam jumlah besar dan berkelompok. Tapi kali ini, massa tidak sebanyak aksi sebelumnya. Pergerakan sudah terlihat sejak Kamis (30/3/2017) malam dalam jumlah relatif sedikit.
"Diperkirakan sejak semalam pergerakan massa menuju Jakarta sekitar 200 orang hingga pagi ini," kata Sugi.
Menurutnya, pergerakan massa aksi dapat terpantau secara kasat mata, karena menggunakan atribut seperti berpakaian gamis berwarna putih dan membawa atribut lainnya seperti peci, syal maupun sorban.
Massa datang tidak dalam jumlah besar, mereka membentuk kelompok kecil yang tidak lebih dari 10 orang, bahkan ada yang datang secara mandiri tanpa berkelompok. Tujuan mereka adalah Stasiun Juanda, Jakarta.
Sugi menyebu, walau tidak terjadi lonjakan penumpang aksi 313 di Stasiun Bogor upaya pengamanan juga dilakukan. Tercatat ada 20 personel keamanan dari jajaran Polresta Bogor Kota disiagakan di stasiun.
"Kami juga menurunkan tim khusus sebanyak 10 orang, ditambah petugas pengamanan dalam yang rutin bertugas pagi hari sebanyak 20 orang," katanya.
Menurutnya, penempatan personel khusus tersebut untuk memastikan penumpang kereta api terlayani dengan baik. Dan mengantisipasi adanya gangguan yang mungkin terjadi.
"Sejauh ini penumpang terlayani dengan aman dan lancar. Belum ada kejadian yang signifikan terjadi," katanya.
Sementara itu, Polresta Bogor Kota mengerahkan 300 personel gabungan jajaran Polisi, TNI dan Satpol PP untuk mengamankan aksi 313 dengan menyebar personel ke sejumlah titik seperti Terminal Barangsiang, Masjid Raya, Stasiun Bogor dan gerbang tol.
Pengerahan personel untuk mengawal aksi massa yang akan bergerak menuju Jakarta dengan melakukan pemeriksaan barang bawaan guna mengantisipasi tidak ada yang membawa benda-benda yang dapat membahayakan.
Menurut informasi dari petugas kepolisian, pergerakan massa dari Kota Bogor relatif sepi. Baik di Terminal, masjid raya maupun stasiun. Diduga massa banyak mendapatkan informasi hoax dari media sosial. Masyarakat menyadari, aksi tersebut sarat dengan unsur politik bukan agama.