Bisnis.com, TANGERANG--Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap agar rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) bisa terwujud sebagai upaya mengatasi kemacetan.
"Pembangunan LRT telah lama direncanakan oleh Pemkot Tangerang, dengan adanya dukungan dari Pemprov Banten melalui Dinas Perhubungan, maka diharapkan rencananya bisa terealisasi dan bukan wacana," katanya, Rabu.
Apalagi, dirinya pernah berkomunikasi dengan pengembang swasta dan sangat mendukung sekali dengan adanya transportasi massal yang menghubungkan Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
"Hal ini sangat sejalan dengan rencana pemkot untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal," ujarnya.
Selain itu, jika LRT ini bisa terwujud maka bisa menyelesaikan kemacetan di daerah lain seperti Jakarta, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan tentunya.
Untuk itu, Wali Kota meminta kepada PT. Banten Metro Transit Indonesia selaku pelaksana pembangunan bisa melibatkan para pengembang dalam hal pembangunan infrastrukturnya. Selain dapat mengurangi ongkos investasi hal tersebut diharapkan juga akan lebih mengefektifkan operasional LRT.
"Makanya trasenya mungkin nanti bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan, karena beberapa waktu lalu saya pernah ngobrol dengan pengembang seperti Alam Sutera mereka siap untuk berkolaborasi," ujarnya.
Sementara itu, untuk mengatasi kemacetan di dalam kota saat ini telah disiapkan Bus Rapid Transit (BRT) dengan koridor Poris - Jatiuwung.
"Sekarang kita optimalkan dengan BRT. Ditambah lagi dengan adanya Transjabodetabek yang terintegrasi sehingga bisa mengurangi kendaraan pribadi," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Revri Aroes yang didampingi oleh Direktur PT. Banten Metro Transit Indonesia Thomas beserta Direktur Utama PT. Industri Kereta Api (INKA) Agus Purnomo, melakukan kunjungan ke Kantor Wali Kota Tangerang, Kamis (30/03) dalam rangka penjajakan pembangunan LRT.
Dirut PT. Banten Metro Transit Indonesia, Thomas menjelaskan untuk pembangunannya pihaknya telah membentuk konsorsium yang salah satu anggotanya adalah PT. INKA. Dirinya juga menjelaskan bahwa untuk pembiayaannya murni bersumber dari perusahaan swasta.
"Pra FS sudah ada sejak tahun 2014. Dan sekarang FSnya sudah ada. Kalau ijin sudah keluar, lahan ready dua tahun selesai, dari INKA sendiri untuk pengadaan keretanya menyanggupi 18 bulan," tandasnya.
LRT yang akan dibangun ini menghubungkan Kota Tangerang dengan Kota Tangerang Selatan tepatnya dari Stasiun Rawa Buntu menuju Stasiun Batuceper dan terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti Kereta Bandara, KRL, BRT dan juga MRT yang saat ini sedang dibangun. Adapun panjang LRT yakni sekitar 22,3 kilometer.