Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembangkan wisata syariah akan dimulai dari Jakarta Islamic Center (JIC) yang berlokasi di Koja, Jakarta Utara.
G. Jeffrey Rantung, Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo, mengatakan JIC akan menjadi salah satu tujuan wisata yang akan mereka kelola sesuai dengan arahan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Hotel syariah yang sebelumnya dicanangkan oleh Wakil Gubernur Sandiaga Uno rencananya dibentuk konsepnya di gedung yang sudah tersedia di area JIC.
Gedung milik Dinas Sosial tersebut diketahui digunakan sesekali untuk mengadakan kegiatan-kegiatan dari Dinas Sosial atau kegiatan manasik haji.
"Kami sudah siapakan SOP, semuanya, baik secara trainingnya sudah kami siapkan. Jadi konsep benar-benar islami," ujarnya di Balai Kota Jakarta pada Rabu (8/11/2017).
Rantung mengutarakan tamu hotel nanti tidak terbatas bagi umat Muslim, tetapi akan ada aturan yang diberlakukan sesuai dengan syariat Islam.
Tamu hotel yang datang berpasangan diwajibkan untuk menunjukkan bukti bahwa mereka merupakan suami dan istri sah terlepas dari agama yang mereka anut. "Mohon maaf tegas sekali, SOP harus jelas. Termasuk reservasi harus jelas, baik yang nanti reservasi secara online."
Rantung menuturkan hotel syariah nantinya dapat dijangkau melalui operator reservasi berbasis Internet atau aplikasi seperti Traveloka.
Meskipun di dalam reservasi online tidak ada kolom yang secara spesifik mencantumkan soal agama, Jeffrey menegaskan saat proses check-in setiap tamu wajib melakukan verifikasi. Realisasi hotel syariah diperkirakan dapat dimulai pada Januari 2018.
"Jadi ini kami tinggal 2 bulan lagi dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan Wakil Gubernur untuk paparan konsepnya," tutur Rantung.
