Kabar24.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan Underpass Kartini, Lebak Bulus dengan tujuan mengurai kemacetan di sekitar kawasan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus berupaya untuk mereduksi kemacetan yang sering terjadi di Ibu Kota. Adapun salah satu yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemacetan ini, yakni pembangunan beberapa proyek infrastruktur seperti underpass, mass rapid transit, light rail transit, jalan layang tol dan non tol, dan lain-lain.
Oleh karena itu, untuk mengurai kemacetan yang berada di persimpangan Jalan Metro Pondok Indah dan Jalan TB Simatupang, Pemprov DKI membangun Underpass Kartini sejak beberapa waktu lalu dan akhirnya pada Selasa (28/2/2018) telah resmi beroperasi.
Pembangunan Underpass Kartini ini juga bermaksud untuk memperlancar arus lalu-lintas pada link utara dan selatan koridor Jalan Arteri Pondok Indah sekaligus mendukung pergerakan busway Koridor 8 dengan arah dari Harmoni menuju Lebak Bulus.
"Hari ini mulai dibuka, kita berharap satu persatu projects lintas maupun lintas bawah [underpass] yangg sudah dibangun bisa tuntas. Mudah-mudahan warga Jakarta bisa merasakan manfaatnya sehingga waktu tempuh bisa lebih singkat lagi," kata Anies, Rabu (28/2/2018).
Menurutnya, pada sebelum ada underpass ini antrean kendaraan di sekitar wilayah tersebut bisa mencapai sepanjang 543 meter. "Data [uji coba] menunjukan waktu tempuh menurun. [Semoga] tidak ada antrian lagi," ujarnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, pembangunan Underpass Kartini dilaksanakan oleh PT Modern Widya Technical bermitra dengan konsultan perencana PT Virama Karya. Proyek Underpass Kartini ini diproyeksi telah menelan biaya sekitar Rp90 miliar.
Menurut keterangan resmi Pemprov DKI, Underpass Kartini dibuat dua lajur searah dari utara ke selatan, yaitu dari arah Pondok Indah menuju ke arah Lebak Bulus, dengan panjang total sepanjang 500 meter dan lebar seluas 9 meter.
Demi mendukung saluran pembuangan (drainase) underpass tersebut, pengembang telah menyiapkan 4 pompa khusus untuk mengalirkan air ke Kali Grogol. Adapun 2 pompa tersebut berfungsi untuk menguras air dengan sebanyak 600 liter per menit, sedangkan sisanya adalah pompa utama dengan kapasitas sebanyak 100 liter per detik.
Underpas Kartini ini didukung oleh tata cahaya yang dibuat sedemikian rupa agar tidak menyilaukan pengendara. Selain itu bangunan ini juga dibuat dengan menyertakan ornamen-ornamen khas budaya Betawi untuk menambah nilai artistik Underpass Kartini.