Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga limbah busa yang terjadi di Banjir Kanal Timur Marunda merupakan hasil dari industri rumah tangga.
Sandiaga mengatakan sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap terjadinya limbah busa yang terjadi di Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda, Jakarta Utara, beberapa hari terakhir ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menilai limbah tersebut memiliki kandungan deterjen yang tinggi.
Menurutnya, ada dua kemungkinan penyebab limbah busa tersebut. Pertama, limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga.
"[Kedua] ada beberapa teman-teman menduga sekarang di wilayah rumah tangga juga ada industri rumahan seperti laundry, cuci mobil [atau motor], limbahnya tidak dikelola lebih dahulu," papar Sandi, Senin (26/3/2018).
Dia menjelaskan akan melakukan pertemuan dengan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar wilayah tersebut pada 26-28 Maret 2018. Adapun maksud dari pertemuan tersebut, yakni untuk mengedukasi bagaimana cara mengelola air yang masih memiliki kandungan deterjen tinggi agar lebih ramah lingkungan hingga bisa dialirkan ke sungai.
"Kami harapkan nanti penanganannya bisa lebih komprehensif," ungkap Sandi.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan penanganan limbah busa ini penting dalam hal persiapan acara internasional seperti Asian Games. Jangan sampai hal ini mengganggu persiapan Asian Games 2018.
Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah Asian Games 2018 bersama Palembang, yang akan digelar pada Agustus 2018.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir ini publik dikejutkan oleh fenomena limbah berbusa di kawasan BKT Marunda. Limbah busa tersebut dapat mengakibatkan gatal-gatal pada warga yang terpapar.