Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Lapangan Monas, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno berancang-ancang mensterilkan Tugu Proklamasi dari kegiatan berbau politik.
Sandiaga Salahuddin Uno akan memanggil Kepala Unit Pengelolaan Teknis Monas Pemprov DKI, Munjirin terkait adanya senam yang dilaksanakan di kawasan Tugu Proklamasi, Minggu (6/5/2018).
Acara Senam Rame-rame itu diramaikan oleh perempuan-perempuan pro-Jokowi. Ada yang menggunakan kemeja kotak-kotak yang merupakan pakaian khas Jokowi saat kampanye Pilgub DKI Jakarta dan Pilpres 2014 dan tulisan #2019JokowiTetapPresiden.
"Tidak boleh, tidak boleh, nanti akan kita panggil pengelolanya. Kebetulan Pak Munjirin juga. Kasihan dia lagi pusing. Sudah ngurus Monas, ngurus Proklamasi. Pokoknya kita akan 'garuk' juga. Enggak boleh itu kayak begitu," kata Sandiaga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi eskalasi dan intensitas kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk memecah belah. Sandia tidak mau Jakarta menjadi tidak kondusif.
"Yah tentunya ada denda, ada peringatan, ada blacklist dan kita sekarang punya kerja sama yang baik dengan Kepolisian. Membantu kita untuk memastikan steril," kata Wagub.
Baca Juga
Sandiaga juga meminta pihak pengelola berlaku adil, tidak boleh ada perlakuan diskriminatif, membeda-bedakan. "Kalau enggak boleh, enggak boleh semua," kata Sandi.
Selain kegiatan di Tugu Proklamasi, pada hari yang sama dilakukan deklarasi #2019gantipresiden di dekat Monumen Nasional di luar kawasan Car Free Day. Namun. kegiatan tersebut dijaga lumayan ketat oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian.
"Kalau masih di kawasan CFD ditunggu laporan dari Dishub sampai tadi malam belum ada laporannya. Kalau nanti ada laporannya tentunya ada sanksi," kata Sandi.