Bisnis.com, JAKARTA -- Memasuki musim kemarau, debit air di Kanal Banjir Barat yang merupakan salah satu sumber air baku bagi PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengalami penurunan.
Dampak dari penurunan debit air baku tersebut adalah menyusutnya produksi air bersih sebanyak 200-300 liter per detik selama kurun waktu yang belum dapat ditentukan.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang diperkirakan akan mengalami kekurangan pasokan air bersih yakni Manggarai Selatan, Manggarai, Menteng Atas, Pasar Manggis, Guntur, Pegangsaan, Cikini, Mangga Besar, Tangki, Tomang, Grogol, Ancol, Pekojan, Roa Malaka, Pinangsia, Pejagalan, Mangga Dua Selatan, Pluit, Palmerah, Kemanggisan, Angke, Kali Anyar, Jembatan Besi.
Selanjutnya, kawasan Suka Bumi Utara, Duri Kepa, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jelambar baru, Wijaya Kusuma, Jelambar, Gelora, Grogol Selatan, Grogol Utara, Pancoran, Bukit Duri, Kampung Melayu, dan sekitarnya.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (17/5/2018), untuk mengatasi gangguan air bersih kepada pelanggannya, Palyja akan melakukan pemerataan distribusi air bersih dan berkoordinasi dengan PAM Jaya serta institusi terkait lainnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Pemprov DKI diharapkan berkenan untuk mengendalikan tinggi muka air di Kanal Banjir Barat melalui mekanisme buka tutup di pintu air Karet. Palyja juga akan menyiagakan armada mobil tanki untuk mengantisipasi keadaan darurat, seperti pasokan air bersih untuk rumah sakit dan rumah ibadah, serta memasok air bersih ke beberapa wilayah pelayanan.