Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk segera menunaikan penjualan saham miliknya di PT Delta Djakarta Tbk (Delta).
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, telah mengundang Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio untuk berkunjung ke Balaikota, Jakarta Pusat guna membicarakan mengenai rencana penjualan saham Pemprov DKI di emiten berkode DLTA tersebut.
"Kami siap [menjual saham], kami [bersama Tito Sulistio] sudah berkoordinasi. Bapak Dirut akan ke Balaikota untuk memerakan langkah-langkah selanjutnya,"kata Sandi, Selasa (22/5/2018).
Menurutnya, Pemprov DKI sedang menyiapkan berbagai kelengkapan dalam penjualan saham ini dan akan melibatkan berbagai pihak seperti Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan lain-lain.
Dia menambahkan bahwa penjualan sahamnya di Delta tersebut akan mengikuti aturan yang berlaku dan menekankan pada asas transparansi.
Sementara itu, Sandi menjelaskan bahwa Pemprov telah mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk meminta persetujuan penjualan saham tersebut. Adapun surat tersebut diklaim telah dikirim sejak pekan lalu.
Baca Juga
"Rencana kami ini [semoga] mendapatkan dukungan dan persetujuan dari DPRD," kata Sandi, Selasa (22/5/2018).
Dia menjelaskan keputusan menjual saham ini telah melibatkan kajian dari beberapa konsultan yang berada di kalangan internal dan eksternal.
Selain itu, dia berharap agar rencana penjualan saham emiten berkode DLTA ini tidak mempengaruhi gejolak yang terjadi di BEI.
Sebelumnya, Direktur BEI, Tito Sulistio, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi keterbukaan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terkait rencana penjualan DLTA.
Dia berpesan agar Pemprov DKI benar-benar merealisasikan pernyataan tersebut sebab informasi ini sudah terlanjur mempengaruhi pasar.
“Saya senang keterbukaan ini, tetapi buat saya kalau sudah ngomong jangan sampai enggak jadi ya, karena [omongan] Pak Anies [Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta] sudah mempengaruhi pasar,” katanya pekan lalu.
