Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik akhirnya mengaku mengikhlaskan kursi wakil gubernur Jakarta bakal ditempati oleh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Taufik, kader Gerindra tak mengejar jabatan untuk menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Mesti ikhlas. Kalau kita kan memang bukan mengejar jabatan," kata Mohamad Taufik di kantor DPD Gerindra DKI, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).
Gerindra dan PKS selaku partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam pemilihan kepala daerah Jakarta 2017 menyepakati hanya kader PKS yang bakal menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
Gerindra dan PKS DKI mengacu pada kesepakatan para petinggi partai bahwa kursi DKI 2 merupakan hak PKS. Kendati begitu, ujar Taufik, bisa saja kader PKS yang menjalani fit and proper test gugur.
Saat itu lah, Gerindra bakal mengusulkan calon dari kadernya untuk mengikuti tes itu. Artinya, Taufik masih memiliki peluang maju sebagai calon wakil gubernur Jakarta.
Baca Juga
"Oh bisa jadi (ikut fit and proper test) kalau ada permintaan," ujar Taufik.
PKS dan Gerindra belum juga menyodorkan nama cawagub DKI. Hingga kini, kursi DKI 2 kosong setelah Sandiaga Uno memutuskan mundur. Sandiaga Uno memilih mendampingi Prabowo dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
Pertemuan yang digagas Taufik itu merembukkan persoalan nama calon wagub Jakarta. Diskusi berjalan kurang dari satu jam. Rapat menghasilkan tiga kesepakatan, yakni tak saling sindir melalui media massa, komitmen memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dan membentuk badan fit and proper test cawag DKI.