Bisnis.com, JAKARTA–Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar mengatakan perencanaan pembangunan Terminal Pulogebang tersebut sudah salah sejak awal.
Iskandar menceritakan terminal tersebut dibangun jauh dari pusat kota dengan konsep layakya bandara. Hal ini dilakukan agar tidak timbul penumpukan kendaraan di pusat kota.
Namun, lokasi yang digunakan untuk Terminal Pulogebang pun akhirnya tidak strategis dan tidak ada moda transportasi umum yang terhubung ke sana.
Untuk diketahui, hingga saat ini masih TransJakarta yang memiliki rute menuju terminal tersebut.
Sebagai solusi jangka menengah, Iskandar menyarankan agar kedepannya transportasi umum berbasis rel seperti LRT Jabodebek atau LRT Jakarta dibangun menuju lokasi tersebut untuk mempermudah akses.
"Sebab masalahnya kan orang melakukan perjalanan itu pilihannya satu murah, dua cepat," ujar Iskandar, Selasa (28/5/2019).
Baca Juga
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan pihaknya akan mengambil alih Terminal Pulogebang karena masih maraknya terminal bayangan di terminal tersebut.
Hal tersebut pun dibantah oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sigit Wijatmoko yang mengatakan tidak ada terminal bayangan dan terus menindak bus-bus yang melanggar regulasi, termasuk berhenti di terminal bayangan.
Sigit mengatakan pihaknya telah mengenakan hukuman stop operasi atas 892 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sejak Januari 2019 karena telah melakukan pelanggaran berat.
Namun, Sigit mengatakan hingga saat ini baru 3 bus yang resmi dibekukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).