Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Konsep PKL Masa Kini ala Pemprov DKI

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah memutar otak demi menata pedagang kaki lima (PKL). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendirian bahwa pihaknya mampu mengatasi hal ini tanpa mesti menghapus kesempatan mereka berjualan.
Suasana aktivitas jual beli di lapak pedagang kaki lima kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Aktivitas niaga di kawasan Tanah Abang kembali aktif pascakerusuhan Aksi 22 Mei./ANTARA FOTO - Indrianto Eko Suwarso
Suasana aktivitas jual beli di lapak pedagang kaki lima kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Aktivitas niaga di kawasan Tanah Abang kembali aktif pascakerusuhan Aksi 22 Mei./ANTARA FOTO - Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah memutar otak demi menata pedagang kaki lima (PKL).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendirian bahwa pihaknya mampu mengatasi hal ini tanpa mesti menghapus kesempatan mereka berjualan.

Sebelumnya, langkah pemprov 'menjamu' PKL dengan menutup jalan di kawasan Tanah Abang, berhasil dicegat anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana lewat gugatannya ke Mahkamah Agung.

Tak berhenti di sana, para PKL binaan pemprov di lokasi sementara (loksem) yang kebanyakan mengokupansi trotoar pun menjadi sorotan.

"Kasus itu nanti kita lihat satu-satu karena tidak ada satu rumus untuk semua kasus. Tapi intinya adalah kesetaraan, jadi saya perlu ingatkan meskipun kami berseragam bukan berarti kami hanya penegak aturan. Kami adalah pembuat aturan justru kalau kita membuat aturannya berkeadilan menegakkannya pun dengan rasa perasaan moral yang enak karena aturannya berkeadilan. Tapi kalau aturannya tidak berkeadilan menegakkannya pun ada beban di situ," ujar Anies, Selasa (27/8/2019).

Anies menjamin bahwa pengaturan PKL yang tengah dikaji pihaknya akan memberikan keadilan tanpa mesri mengorbankan pengguna jalan maupun pejalan kaki di trotoar.

Di tempat terpisah, Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan lebih lanjut bahwa implementasi idealisme gubernur tengah dikaji oleh pihaknya bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdangan, serta Dinas Perhubungan terkait penataan PKL di trotoar.

Hari mengungkap bahwa konsep dasar dari PKL masa depan di DKI yakni PKL modern yang tidak kumuh, portable, serta tidak mengokupansi pejalan kaki.

"Tentunya ke depan harapan kami, walaupun trotoarnya lebar, kalaupun ada PKL, yang ramah lingkungan. Artinya memang dia tidak kumuh, kemudian buang limbahnya secara baik. Mungkin apalah modelnya, box kontainer, food truck itu, apakah mungkin berupa kotak yang setiap saat bergeser, jadi tidak yang PKL tetap. Jadi yang menjadi bersih terus," ungkapnya selepas menghadiri acara di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).

Bahkan, justru Hari berharap PKL bisa membantu melengkapi kehidupan warga Jakarta. Misalnya, memberikan tempat berteduh, atau mampu menyediakan makanan yang sesuai waktu.

"Bisa juga, PKL yang secara periodik itu, jadi orang berjalan kaki, misal ratusan meter, itu tidak kosong, pas capek ada rempat duduk, tempat minum, ada fast food atau bagaimana, begitu," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper