Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kualitas Udara Jakarta Sabtu Siang 26 Oktober, Masih Tidak Sehat

Kualitas udara Jakarta pada Sabtu (26/10/2019) siang menjelang sore masih masuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta/ANTARA-M Risyal Hidayat
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta/ANTARA-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harapan warga Jakarta untuk menghirup udara dengan kualitas yang lebih baik di akhir pekan Namanya tak terwujud pada pekan ini.

Kualitas udara Jakarta pada Sabtu (26/10/2019) siang menjelang sore masih masuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.

Pada pukul 15.30 WIB kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 154 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 60,4 µg/m³

Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan PM (particulate metter) 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berdasarkan US AQI.

Dengan status ini Jakarta menempati peringkat ke-7 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.

Jakarta berada di bawah Dhaka, Bangladesh di peringkat ke-6, Hanoi di Vietnam peringkat ke-5, Sarajevo, Bosnia Herzegovina peringkat ke-4, Delhi di India Ho Chi peringkat ke-3, kemudian Belgrade, Serbia di peringkat ke-2.

Adapun peringkat pertama masih ditempati oleh Lahore di Pakistan dengan indeks kualitas udara mencapai 187 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 125,4 µg/m³ atau sangat tidak sehat.

Sementara itu kualitas udara paling tidak sehat di wilayah DKI Jakarta berdasarkan AirVisual terpantau di sekitar kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat tepatnya di sekitar Museum Satriamandala di angka 155 menurut parameter AQI US atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 63,7 µg/m³.

Peringkat kedua wilayah dengan kualitas udara terburuk berada di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) dan Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Hang Jebat di angka 153 atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 masing-masing sebesar58,6 dan µg/m³ 60 µg/m³.

AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu 33 derajat celius, kelembaban 59%, dan kecepatan angin 22,3 kilometer (km) per jam.

Jika masyarakat ingin beraktivitas di luar ruangan, pemakaian masker dianjurkan agar tidak terpapar partikel halus udara yang berbahaya bagi kesehatan saluran pernafasan.

Sejak Agustus 2019, masyarakat Jakarta harus menghirup udara dengan kualitas udara yang buruk berdasarkan laporan kualitas udara di situs AirVisual.com.

Kualitas buruk ini berakhir di meja hijau oleh kelompok masyarakat bernama Tim Advokasi Ibu Kota yang melayangkan gugatan warga negara atau citizen law suit (CLS) kepada tujuh jabatan penting di Indonesia, dua di antaranya adalah Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper