Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan melakukan evaluasi atas penanganan banjir yang terjadi di ibu kota pada awal 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan evaluasi yang dilakukan termasuk melihat daerah mana saja yang mengalami curah hujan tinggi.
"Tentu di semua lokasi kami lakukan evaluasi mana yang curah hujan tinggi, di situ kami siapkan lebih banyak alat-alat juga, sehingga kita mempercepat pengaliran genangan," ujarnya seperti dilansir Antara, Minggu (5/1/2020).
Anies mengklaim pihaknya selalu mengontrol kinerja pompa agar dapat beroperasi menguras air selama 24 jam. Secara keseluruhan, ada 478 unit pompa yang tersebar di lebih dari 140 lokasi di Jakarta.
Menurutnya, pompa-pompa tersebut berfungsi dengan baik saat hujan deras berlangsung pada awal tahun. Adapun pompa air yang tak berfungsi di Teluk Gong dan Gunung Sahari disebut disebabkan tidak adanya pasokan listrik setelah PT PLN (Persero) memutus aliran listrik demi keamanan. Setelah genset didatangkan, pompa yang ditangani oleh tujuh orang itu kembali beroperasi.
Anies mengatakan jika ditemukan ada pompa yang rusak, maka pihaknya akan langsung melakukan perbaikan.
Baca Juga
"Tentu dong dan alhamdulilah pompa berfungsi dengan baik. Indikasinya, kemarin, ketika hujan deras luar biasa itu, 85 persen wilayah Jakarta itu aman dan jumlah curah hujannya luar biasa bertahap bisa dialirkan, dan dalam 2 hari tinggal 15 persen. Kami apresiasi sekali seluruh jajaran yang bekerja 24 jam menguras air untuk bisa kembali kering," papar Anies.
Hingga kini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih belum melakukan penaksiran atas nilai kerugian yang timbul lantaran masih fokus mengamankan korban dan merehabilitasi pemukiman.
Mengacu ke data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI pada Sabtu (4/1) pukul 18.00 WIB, tercatat 54 RW terendam banjir. Perinciannya, 7 RW di Jakarta Utara, 36 RW di Jakarta Barat, 8 RW di Jakarta Selatan, dan 3 RW di Jakarta Timur, dengan jumlah pengungsi sebanyak 5.184 orang di 25 tempat pengungsian.