Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda DKI Jakarta (Hipmi Jaya) Afifuddin Suhaeli Kalla mengaku sebelum ditetapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan masa-masa terberat teman-teman pengusaha.
Seperti yang ungkapkan Afifuddin kepada Bisnis pada Rabu (8/4/2020), sejak 3 minggu lalu sebelum ditetapkannya PSBB, para pengusaha ini sudah benar-benar terkena dampak virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, PSBB tidak terlalu berpengaruh dibandingkan sebelumnya bagi pelaku usaha. Perbedaannya, jelas dia, PSBB sudah memiliki landasan hukum.
“Hampir semua sektor pengusaha terkena dampak dari Covid-19 ini. Yang paling parah adalah pengusaha di sektor restoran, hotel, jasa sewa mobil dan properti. Mereka kehilangan market,” ujar Afifuddin.
Affifuddin menambahkan jika ada beberapa pengusaha yang masih berjalan, tetapi terkendala oleh bahan baku yang mahal dan sulit.
Selain itu, tidak semua pengusaha bisa memanfaatkan media daring. Sejumlah pengusaha yang bisnisnya justru kesulitan bila menggunakan media daring. “Untuk jasa hukum, properti seperti jual rumah, dan manufaktur tentu tidak bisa menggunakan media online. Karena bisnis tersebut sifatnya harus bertatap muka”
Sebelumnya, HIPMI Jaya berharap teknis penerapan status PSBB untuk DKI Jakarta masih bisa mengakomodasi pergerakan orang. Afifuddin menggarisbawahi terutama bagi para pekerja yang berdomisili di daerah penyangga Jakarta atau Bodetabek yang masih butuh mobilitas ke Ibu Kota untuk bekerja.
"Kita masih menunggu, teman-teman pengusaha juga masih menunggu ibaratnya PSBB ini akan seekstrem apa, walaupun tidak seperti lockdown, kan, ya, tapi social distancing yang lebih besar. Jadi pasti akan ada impact buat pengusaha," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).