Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kota Serang membantah pihaknya terlambat menangani dampak wabah Covid-19 terkait meninggalnya Yuli (43) seorang warga tidak mampu di Lontar Baru.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas mengatakan pihaknya telah maksimal dalam merespons segala hal yang menyangkut kota serang di tengah pandemi Covid-19.
“Sebelumnya di berita ramai, keluarga almarhum menahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhum itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu " ungkapnya.
Ia menerangkan muspika setempat pada tanggal 18 April langsung mengirimkan beras dan sembako ke rumah almarhum. Kemudian, menurutnya, tenaga Dinsos langsung mendata yang bersangkutan bersama keluarga.
“Langsung direspons cepat oleh petugas-petugas kami,”ujarnya.
Sebelumnya, santer beredar informasi mengenai keluarga almarhum yang menahan lapar selama dua hari dengan meminum air galon isi ulang.
Almarhum dan suaminya bekerja sebagai buruh serabutan. Menurut informasi yang beredar keluarga almarhum tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia mengataka dokter yang merawat belum bisa menyimpulkan almarhum meninggal dunia disebabkan oleh penyakit tertentu.
“Dokter tidak berani menyimpulkan penyakit apa, karena almarhum meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuna dokter, di tambah suaminya bilang almarhumah tidak punya riwayat sakit apa pun,”ujarnya.