Bisnis.com, JAKARTA - Di Jakarta, masih tercatat ada data ganda calon penerima bantuan sosial beras.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui adanya data ganda calon penerima bantuan sosial atau bansos beras di Ibu Kota.
"Jadi memang terjadi ada dobel data beras yang kami terima dengan data kami," kata dia dikutip dari Tempo.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DKI Premi Lasari mengatakan tercatat ada 1.007.379 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jakarta. Namun, bansos beras belum dapat disalurkan kepada 99.743 kepala keluarga di antaranya karena berpotensi ada duplikasi data penerima bansos non tunai berupa beras dari Kementerian Sosial.
Gubernur DKI Anies Baswedan telah mengirim surat ihwal data ganda tersebut kepada Kementerian Sosial. Namun, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan tak mengetahui detail soal data ganda KPM dalam pembagian bansos di Ibu Kota ini.
Riza Patria berujar tinggal lima persen data ganda yang perlu diverifikasi. Dia tak merincikan angka detailnya.
Menurut dia, data calon penerima bansos beras antara milik Kementerian Sosial dengan pemerintah DKI perlu dipadankan.
"Ini perlu dipadankan, karena datanya masing-masing ada perbedaan hampir lima persen," ucap dia.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut, pemerintah DKI memutakhirkan data penerima bansos setiap enam bulan sekali. Saat ini, tambah dia, pemadanan data ganda tengah dilakukan. "Insya Allah tidak ada masalah, semua yang berhak yakin akan mendapatkan BST (bantuan sosial tunai) dan akan bantuan beras," tutur dia.