Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta menggunakan metode survei dalam skema monitoring dan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tahap I di 610 sekolah.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Timur Putoyo menjelaskan, survei dilakukan untuk menentukan langkah lebih lanjut terhadap sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas tahap I.
"Dilakukan survei. Kalau ada masalah, langsung belajar dari rumah (BDR) lagi. Namun, kalau tidak ada masalah akan dilanjutkan dengan blended learning," ujar Putoyo dalam acara diskusi virtual, Kamis (2/9/2021).
Prinsip kehati-hatian atas keselamatan komunitas satuan pendidikan menjadi landasan utama dari skema monitoring dan pengawasan kegian pembelajaran tatap muka terbatas tahap I yang dimulai pada 30 Agustus lalu.
Sejumlah asesmen dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam melaksanakan PTM. Salah satunya dilakukan terhadap kesiapan infrastruktur sekolah.
Selain itu, dilakukan pelatihan blended learning bagi sekolah yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, orangtua, dan siswa. Verifikasi kondisi kesiapan sekolah dilakukan oleh jajaran kepala seksi suku dinas dan pengawas.
Baca Juga
Vaksinasi Covid-19 juga menjadi syarat utama. Hal tersebut menjadi syarat bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Sementara, untuk peserta didik vaksinasi dilakukan terhadap yang sudah berusia 12-17 tahun.
Beberapa persyaratan penting lainnya adalah persetujuan dari pihak orang tua peserta didik dan koordinasi dengan fasilitas kesehatan.