Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Anak Meninggal Akibat Hepatitis Misterius, DPRD DKI Panggil Dinas Kesehatan

DPRD DKI Jakarta berencana segera memanggil pihak Dinas Kesehatan DKI soal kasus hepatitis akut misterius yang mengakibatkan tiga anak meninggal dunia di Ibu Kota.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memberi keterangan di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/1/2022)./Antara
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memberi keterangan di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/1/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi E DPRD DKI Jakarta berencana segera memanggil pihak Dinas Kesehatan DKI soal kasus hepatitis akut misterius yang mengakibatkan tiga anak meninggal dunia di Ibu Kota.

"Kami berencana akan memanggil Dinas Kesehatan untuk mendapatkan penjelasan dari mereka sekarang posisi kasusnya seperti apa," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta itu mengharapkan Dinas Kesehatan memberi penjelasan yang mudah dipahami masyarakat.

"Kami berharap ada penjelasan yang memang mengerti untuk bisa masyarakat mendapatkan informasi," ucapnya.

Namun, dia belum menjelaskan waktu pemanggilan Dinas Kesehatan DKI itu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan pihaknya memperkuat kewaspadaan dini untuk mengantisipasi penularan hepatitis akut yang penyebabnya masih belum diketahui.

"Jadi tidak perlu khawatir. Kami Insya Allah akan melakukan percepatan intervensi dan melokalisasi kasus apabila ada laporan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Pihaknya sudah melakukan pemantauan atau pengawasan terhadap 17 penyakit menular termasuk hepatitis sejak 2002 yang dilaporkan setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

"Jadi apa pun penyakit menular yang berpotensi itu harus kami tangkap sebagai informasi awal untuk dilakukan investigasi dan langkah-langkah pengamanan. Itu pertama dari sisi penguatan," ujarnya.

Langkah kedua, lanjut dia, mengingat secara klinis dan epidemiologi kasus hepatitis akut yang masih misterius itu berbeda dengan jenis hepatitis lainnya, maka pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi.

Koordinasi itu, kata dia, dalam rangka penyusunan pedoman dan panduan bagi petugas medis di lapangan.

Pihaknya juga sudah menyosialisasikan kewaspadaan dini kepada kepala rumah sakit dan puskesmas di DKI termasuk tata kelola sesuai standar sementara.

Di sisi lain, pihaknya meminta masyarakat agar jangan panik soal kemunculan kasus hepatitis akut asalkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit itu.

"Tidak perlu panik tapi selalu PHBS, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, usai BAB (Buang Air Besar) dan saat mau makan," ujar Widyastuti.

Tak hanya itu, dia juga meminta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari potensi penyakit.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah pasien yang meninggal diduga akibat hepatitis akut dilaporkan bertambah dari tiga orang menjadi lima orang. Nadia mengatakan lima pasien meninggal dunia ini dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatra Barat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper