Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas udara DKI Jakarta belu juga membaik dan masih menjadi yang terburuk di dunia.
Berdasarkan data IQAir pada hari ini, Jumat (24/6/2022), kualitas udara di DKI Jakarta kembali menempati posisi pertama dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Tepat pada pukul 05.36 WIB, polusi udara di Jakarta memiliki indeks kualitas udara yang mencapai angka 184 dan menandakan kondisi yang tidak sehat.
Peringkat Jakarta diikuti dengan beberapa kota lainnya, yakni kota Riyadh (163), Delhi (158), Ho Chi Minh (152), dan Tehran (114).
Dikutip dari situs pemantau kualitas udara di dunia, iqair.com, bahwa konsentrasi PM2.5 atau partikel udara di Jakarta untuk saat ini 24 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Adapun diketahui bahwa kualitas udara di Jakarta telah berada di kondisi yang tidak sehat sejak Selasa, 14 Juni 2022 lalu, dengan indeks kualitas udara yang mencapai angka 199 pada pagi hari.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza menyayangkan bahwa kualitas udara yang buruk di Jakarta, memang terus menjadi pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Meskipun demikian, Riza mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menyusun program Langit Biru yang ditujukan untuk mencegah ataupun mengendalikan pencemaran udara di kota ini.
Adapun Riza juga memastikan bahwa pihaknya juga berupaya untuk terus menambah ruang terbuka hijau dan beberapa program lainnya, guna memperbaiki kualitas udara di Jakarta.