Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fenomena SCBD Jadi Alasan Depok Ingin Gabung DKI Jakarta

Fenomena Sudirman - Citayam - Bojong Gede - Depok (SCBD) menjadi pemicu Depok ingin gabung ke DKI Jakarta.
Seorang remaja berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/7/2022). Area di sekitar Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan ini menjadi salah satu ruang publik yang ramai didatangi para remaja usia belasan tahun dengan mengenakan busana yang mereka anggap menarik dari pinggiran Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, hingga Tanjung Priok. Keberadaan mereka dengan mode busananya ini memunculkan istilah ”Citayam Fashion Week”. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Seorang remaja berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/7/2022). Area di sekitar Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan ini menjadi salah satu ruang publik yang ramai didatangi para remaja usia belasan tahun dengan mengenakan busana yang mereka anggap menarik dari pinggiran Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, hingga Tanjung Priok. Keberadaan mereka dengan mode busananya ini memunculkan istilah ”Citayam Fashion Week”. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA --  Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkap alasan kotanya ingin bergabung dengan DKI Jakarta menjadi Jakarta Raya.

Idris mengungkapkan bahwa penggabungan Depok dan Jakarta akan menuntaskan berbagai masalah yang selama ini tak terselesaikan antara DKI Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.  

"Sangat memungkinkan Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi) gabung ke Provinsi Jakarta, ini konsep yang lama, konsep Megapolitan Jabodetabekjur, " kata dilansir dari Tempo, Minggu (17/7/2022) 

Imam juga memaparkan alasan Depok sebaiknya bergabung dengan Jakarta. Pertama dari sisi jarak, Depok lebih dekat dengan Jakarta dibandingkan ke Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Kedua, dari sisi budaya, bahasa dan kebiasaan, kultur orang-orang Depok lebih mirip ke Jakarta, dibanding Jawa Barat yang dominan Sunda.

Ketiga, Depok berada di bawah Polda Metro Jaya bukan Polda Jabar. "Ketiga untuk koordinasi kepolisian Depok juga untuk masalah kepolisian juga satu sama dengan Jakarta yaitu Polda Jakarta," tutur pria yang akrab disapa Bang Imam.

Imam melanjutkan, keempat untuk bidang keamanan yakni TNI di Depok gabung dengan Kodam V Jaya bukan Kodam Siliwangi. Dan alasan kelima, kode area Telkom Depok juga menggunakan kode (021) sama dengan Jakarta.

Selain itu juga harapan Depok bergabung ke Jakarta akan lebih memudahkan karena jarak yang lebih dekat dan cepat. "Lalu keuntungan Depok bisa membangun lebih cepat, lebih keren seperti Sudirman, " ungkap pria menjabat Ketua DPD PKS Depok ini.

Ditambah lagi ada fenomena Sudirman - Citayam - Bojong Gede - Depok kata Imam Budi Hartono itu menjadi pemicu menguatkan Depok gabung ke Jakarta.

"DKI Jakarta sebentar lagi bukan lagi menjadi Daerah Khusus Ibukota karena IKN jadi di Kalimatan Timur (Kaltim). Jakarta jadi provinsi biasa, sama dengan Jabar, Jateng dan lainnya akan memiliki Kota dan Kabupaten Otda (Otonomi Daerah)," ujar mantan anggota DPRD Jabar ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler