Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Divisi Sekretaris PT Transjakarta Anang Rizkiani Noor menanggapi soal kedai kopi di Halte Harmoni Gambir, Jakarta Pusat yang menjadi sorotan belum lama ini. Keberadaan kedai kopi tersebut menuai kritik lantaran dinilai memicu penumpukan penumpang.
Anang mengungkapkan pihaknya masih belum menentukan sikap terkait hal tersebut. Dia mengakui, Transjakarta tengah mendiskusikan keberadaan kedai kopi itu.
"Iya [soal kedai kopi] kita sedang mendiskusikannya," kata Anang singkat melalui pesan WhatsApp, Jumat (19/8/2022).
Anang tidak menjelaskan secara terperinci terkait langkah apa yang akan dilakukan oleh TransJakarta. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga meminta agar Transjakarta mengevaluasi keluhan masyarakat tersebut.
"Nanti kami akan minta Transjakarta melakukan evaluasi kembali [soal kedai kopi]," kata Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Riza Patria menambahkan bahwa hadirnya kedai tersebut awalnya untuk memberikan layanan kepada penumpang. Seperti halnya membeli kopi sembari menunggu bus Transjakarta dan menikmati internet yang disediakan.
Baca Juga
"Sekarang kalau dirasa justru mempersempit ruang mengganggu akan kita tindak lanjuti akan kita evaluasi, masukan ini menjadi baik bagi kami. Khususnya nanti Transjakarta dicek space [ruang] yang dibutuhkan berapa yang terpakai, untuk kedai kopi sejauh mana manfaat dari situ akan dievaluasi," katanya.
Sebelumnya sejumlah warganet mengeluhkan kedai kopi di Halte Harmoni. Pasalnya, keberadaan kedai tersebut justru membuat ruang tunggu untuk penumpang semakin sempit, sehingga terjadi penumpukan penumpang.
"Hari minggu lalu transit di Halte Harmoni karena arah balik dari sumur bor. Pertama kali ke halte itu dan bingung plus kesal ada kedai kopi yang makan tempat banget," kata warganet di Twitter.
"Halte menyempit, penumpang membeludak. dari awal Halte Harmoni itu pusatnya paling ramai kok malah ada kedai di situ idenya kadang terlalu brilian-brilian tapi nyusahin," ujar warganet.