Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Propertindo (Jakpro) optimistis pelaksanaan Formula E Jakarta akan berjalan lancar meski tanpa pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Seperti diketahui, Jakpro hanya mengandalkan bussiness to bussiness atau B2B atau sponsor untuk pelaksanaan Formula E Jakarta tahun 2023.
Kepala Sekretaris Perusahaan PT Jakpro Syachrial Syarif mengatakan, pihaknya saat ini berkeyakinan melalui skema B2B pendanaan Formula E dapat berjalan sesuai dengan rencana.
“Kami saat ini menilai perolehan dana melalui B2B adalah yang paling tepat. Dengan pengalaman penyelenggaraan tahun lalu yang secara umum dinilai positif, diharapkan dapat memberikan daya tarik bagi sponsor,” jelas Syachrial kepada Bisnis yang dikutip Minggu (22/1/2023).
Bisnis telah mencoba untuk mengkonfirmasi berapa jumlah besaran dana dari sponsor yang sudah diperoleh saat ini. Namun Syachrial menyampaikan bahwa Jakpro saat ini masih dalam proses pencarian sponsor.
Syachrial juga sempat menyampaikan hal tersebut kepada awak media, menurut dia untuk sponsorship saat ini masih dalam tahapan proses penjajakan kepada calon pemberi sponsorship, dan belum ada yang spesifik.
Baca Juga
Jakpro juga berhadap adanya dukungan sponsorship dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun sejauh ini belum ada BUMN yang akan memberikan sponsorship dalam penyelenggaraan Formula E nanti.
Sebelumnya, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mempersilakan BUMD DKI, yakni Jakpro mencari sponsor, termasuk opsi menawarkan kepada BUMN untuk penyelenggaraan ajang balap mobil listrik, Formula E 2023.
"Silakan saja, kalau sponsor mau, monggo saja," kata Heru.
Terkait potensi sponsor dari BUMN, lanjut dia, diserahkan sepenuhnya kepada Jakpro karena terkait bisnis. "Itu kan bisnis, bagaimana proposalnya, silakan saja Jakpro," katanya.
Heru pun merestui ajang tersebut digelar karena sudah ada kontrak dengan Formula E Operation (FEO) selaku operator sekaligus pemegang lisensi Formula E.
Adapun Pelaksanaan Formula E Jakarta dilakukan selama tiga musim, yakni 2022-2024. Keputusan itu adalah hasil renegosiasi dari awalnya lima musim yaitu 2020-2024, akibat pandemi COVID-19.