Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tengah menyiapkan alternatif jangka pendek untuk bisa mengoperasikan Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Taman Ismail Marzuki (TIM).
Pasalnya tempat wisata ini tidak beroperasi karena fasilitas star ball rusak
Vice President Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarif menyampaikan Planetarium ini fasilitasnya terbagi dua, ada bangunan dan star ball.
Untuk bangunannya seperti eksterior dan interior sudah selesai dikerjakan, sekarang yang sedang diusahakan adalah pemasangan star ball.
“Star ball ini opsinya diperbaiki atau diganti baru. Kalau diperbaiki ternyata mahal, dan hampir sama dengan beli baru, beda dikit. Jadi kami sedang mengupayakan alternatif lain supaya Planetarium ini bisa jalan,” ujarnya di Jakarta Rabu (5/4/2023).
Syachrial megatakan, pihaknya tengah berdiskusi dengan Dinas Budaya (Disbud) DKI Jakarta, dan komunitas.
Baca Juga
Harapannya Planetarium pada tahun ini bisa di buka kembali tanpa menggunakan star ball.
Sebelumnya, Direktur Utama Jakarta Propertindo Iwan Takwin mengatakan bahwa Planetarium akan segera beroperasi kembali setelah perbaikan beberapa alat penunjang.
“Untuk Planetarium, secara fisik interior sudah selesai. Memang ada proses pada alat visualnya yang saat ini sedang dilakukan komunikasi dengan pihak produsen alat tersebut, supaya alatnya bisa beroperasi secara dan sempurna,” jelas Iwan.
Iwan pun juga menegaskan bahwa telah meminta kepada tim proyek untuk segera mengoperasikan planetarium.
Di lain pihak, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyayangkan situs Planetarium dan Obsevatorium Jakarta (POJ) di TIM tidak berfungsi sejak revitalisasi dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo.
“Planetarium yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM. Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini,” jelasnya.
Sebagai pusat pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat, Planetarium Jakarta juga memiliki sejarah yang panjang.
Menurut situs resminya, presiden pertama RI Soekarno adalah orang yang pertama kali menggagas pembangunan fasilitas ini. Gagasan ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden RI No. 155 tahun 1963.
Tempat wisata yang terdiri dari gedung planetarium dan observatorium ini mulai dibangun pada 9 September 1961.
Soekarno pun ikut hadir memancangkan tiang pertama. Proses pembangunan yang berlangsung selama 4 tahun akhirnya selesai pada 10 November 1968 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Peresmian ini juga bersamaan dengan diresmikannya Taman Ismail Marzuki.