Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mengurangi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Pemprov DKI melakukan razia.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Arifin mengatakan, sampai saat ini PPKS yang paling banyak terjaring adalah gelandangan dan pengemis mencapai 584 orang. Para PPKS itu terjaring di Jakarta dan non-Jakarta.
“Gelandang dan pengemis yang terjaring sebanyak 584 orang. Kami tidak ingin Jakarta dikepung oleh pengemis yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan,” ujar Arifin di Jakarta yang dikutip Rabu (12/4/2023).
Sebagian pengemis mungkin tidak semuanya orang yang tidak mampu, namun beberapa kali didapatkan bahwa pendapatan pengemis lebih besar dibandingkan pekerja formal.
“Kita juga tidak menginginkan masyarakat kita menjadi malas, menjadi pengemis. Makanya penjangkauan PPKS ini perlu dilakukan, memang paling banyak gelandangan,” ujarnya.
Setelah dilakukan penjangkauan, Satpol PP akan menyerahkan PPKS yang terjaring kepada Dinas Sosial untuk treatment dan assessment, apakah PPKS yang terjaring merupakan warga DKI atau bukan.
Satpol PP DKI Jakarta mengerahkan 2.500 personel untuk siaga yang ditempatkan di sejumlah lokasi untuk razia tersebut.
Sebelumnya, Satpol PP DKI menyatakan jumlah PPKS hingga awal Ramadan turun menjadi 383 orang dari sebelumnya 1.248 orang.
Razia PPKS sudah dilakukan sejak Februari 2023. Pada bulan ini tercatat sebanyak 1.248 orang. Kemudian, pada 1-25 Maret 2023, jumlah PPKS turun menjadi 383 orang.