Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggenjot sejumlah sektor untuk mempersiapkan Jakarta menjadi kota global pasca Ibu Kota pindah ke Kalimantan. Salah satu sektor yang digenjot adalah pariwisata.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencoba menawarkan investor untuk melakukan investasi di sektor-sektor yang akan membantu pembangunan Kota Jakarta ke depan pasca-tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota.
“Ada beberapa hal yang ditawarkan, seperti sektor pariwisata, transportasi, UMKM, properti, dan kesehatan,” ujar Joko dalam konferensi pers Jakarta Investment Forum (JIF) yang digelar di Hotel St. Regis Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Dengan penawaran sektor-sektor tersebut kepada investor, diharapkan Pemprov DKI nantinya memperoleh dana segar yang nantinya digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan strategis dalam membangun Kota Jakarta sebagai kota global.
“Mudah-mudahan mereka tertarik dengan kondisi DKI Jakarta, apalagi Jakarta akan menjadi kota global dalam waktu dekat, sehingga kita memerlukan pembiayaan atau dana yang cukup tinggi untuk membangun Jakarta,” jelasnya.
Namun demikian, Joko belum dapat memastikan berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan Jakarta menjadi kota global. Menurut dia, biaya yang dibutuhkan sama halnya dengan rumah, sehingga biayanya tidak terbatas.
Baca Juga
“Berapa biaya yang dibutuhkan sama hal nya kalau kita membangun rumah itu berapa, jadi seberapapun bisa, artinya tidak limited sebenarnya membangun suatu ekonomi regional itu,” jelasnya.
Pada kesempatan yang berbeda, untuk mendukung pembangunan Kota Jakarta, Head of Jakarta Investment Centre Tona Hutauruk mengatakan, Pemprov DKI juga tengah menawarkan 21 proyek strategis kepada berbagai investor nasional maupun luar negeri.
“Kami memamerkan 21 proyek dalam gelaran JIF, dari proyek yang ditawarkan ini saja totalnya sekitar Rp300 triliun,” ujar Tona.
Adapun ke-21 proyek tersebut antara lain Fatmawati Extended Concourse, Bundaran HI Extended Concourse, Dukuh Atas Pedestrian Deck, Fatmawati Mixed Use, Blok M Mixed Use, LOT A Ancol Residential Development, dan LOT B Ancol Mixed Use Development.
Selanjutnya, New Marina Ancol, Putri Duyung Resort, East Ancol Mixed Use Development, West Ancol Mixed Use Development, Ancol Hotel, Ecopark Mixed Use Development, Depo LRT Development, LRT Jakarta Phase 2A-2B, dan BRT Transjakarta Shelter.
Proyek lainnya, JIEP Lot 4 Project, Pedestrian Shelter Redevelopment, Medical & Biomedical Waste Facilities, Regional Waste Processing Facilities, dan Green Shelter Electricity.
Sebagai informasi, jumlah proyek yang ditawarkan Pemprov DKI dalam gelaran tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan gelaran 2022, dimana hanya sebanyak 15 proyek. Namun, Tona belum dapat membeberkan berapa dana segar yang diperoleh dari gelaran tahun lalu.