Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekda DKI Sebut Pengelolaan TIM dan JIS Salah Sejak Lahir

Sekda DKI menyebut pengelolaan TIM dan JIS sudah salah dari lahir.
Pengunjung mengantre untuk masuk ke dalam gedung teater di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta pada Rabu (3/4/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi TIM mulai Juni 2019. Proyek tersebut menelan biaya Rp1,8 triliun./Bisnis-Triawanda Tirta
Pengunjung mengantre untuk masuk ke dalam gedung teater di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta pada Rabu (3/4/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi TIM mulai Juni 2019. Proyek tersebut menelan biaya Rp1,8 triliun./Bisnis-Triawanda Tirta

Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono menyebut pengelolaan Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Jakarta International Stadium (JIS) sudah salah sejak lahir.

Seperti diketahui, kedua fasilitas tersebut saat ini dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

“Terkait dengan masalah pengelolaan TIM dan JIS, semestinya penugasan seperti halnya pemerintah pusat, yang menugaskan Adhi Karya membuat LRT Jabodebek. Ini tidak sama dengan Pemerintah DKI dalam memberikan penugasan,” ujar Joko dalam rapat bersama DPRD DKI yang dikutip Jumat (4/8/2023).

Dia melanjutkan, penugasan yang dilakukan oleh Pemprov DKI sejauh ini adalah memberikan penyertaan modal daerah (PMD) kepada BUMD yang bersangkutan, sehingga aset yang telah dibangun menjadi milik perusahaan BUMD tersebut, dan pada akhirnya membebani perusahaan. 

Menurut Joko, seharusnya Pemprov DKI menugaskan Jakpro untuk membangun TIM dan JIS menggunakan anggaran yang dimiliki oleh Jakpro, sehingga ketika fasilitas ini terbentuk tinggal dibayar oleh Pemprov DKI.

“Jadi bukan dari PMD, sehingga pada saat sudah terbangun pemerintah tinggal bayar saja. Kalau sekarang kan membebani biaya pemeliharaan, kemudian biaya penyusutan,” jelasnya. 

Joko menambahkan, dengan adanya kejadian tersebut, pengelolaan TIM dan JIS hingga kini tidak maksimal. Pemprov DKI saat ini tengah mengevaluasi kasus ini agar BUMD yang diberikan penugasan ke depannya mampu mencetak keuntungan.

“Untuk pengelolaan TIM dan JIS saat ini kita sedang bahas, dan mudah-mudahan bisa menambah pendapatan daerah melalui dividen,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Pemprov DKI Jakarta juga berencana mengevaluasi keuangan Jakpro pasca pengelolaan rumput Jakarta International Stadium (JIS) diserahkan kepada Jakpro.

Joko mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi Jakpro apabila tidak mampu mengelola rumput Stadion JIS pasca dilakukan penyempurnaan oleh PUPR untuk memenuhi standard FIFA.

“Saya kira untuk memperbaiki rumput masih mampu, tapi nanti kita evaluasi kalau masih belum maksimal keuangannya,” ujar Joko.

Rencana evaluasi tersebut juga diperkuat karena Joko belum mengetahui sumber pendanaan yang akan diperoleh Jakpro untuk mengelola rumput Stadion JIS.

“Tapi enggak tahu sumber pendanaannya dari mana ya yang memperbaiki rumput Jakpro,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper