Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Beroperasi, Kemacetan Jakarta Diharap Berkurang

Dishub DKI berharap beroperasinya LRT Jabodebek mampu mengurangi tingkat kemacetan di DKI Jakarta.
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berharap beroperasinya moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta sehingga kemacetan di Ibu Kota dapat menurun. 

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, setiap hari jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta sebanyak 997.669 kendaraan dan 77,2 persennya adalah kendaraan roda dua. 

“Dari jumlah tersebut, memang yang terbesar itu di dua kawasan. Pertama adalah Depok dan Bogor, kota ini tertinggi. Kedua dari Bekasi, dan ketiga dari kawasan Tangerang,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).

Kemacetan yang terjadi di Jakarta, menurut Syafrin, disebabkan oleh kurangnya ketersediaan transportasi umum yang melintas di kota-kota penyangga DKI Jakarta.  

“Jika kita melihat jaringan kereta rel listrik [KRL], memang wajar Bekasi hanya ada 1 jaringan, Tangerang ada 2 jaringan, dan Bogor ada 1 jaringan,” jelasnya.

Syafrin menyampaikan, beroperasinya LRT di kawasan Jabodebek diharapkan bisa memperkuat kawasan-kawasan tersebut dengan angkutan umum. 

“Dengan penguatan LRT di Jabodebek dari Bogor dan dari Depok, masuk ke Cawang kemudian Dukuh Atas. Demikian pula dari Bekasi, Jatimulya dan seterusnya sampai dukuh atas, ini kita harapkan bisa memperkuat kawasan-kawasan tersebut dengan angkutan umum,” jelasnya. 

Setelah beroperasinya LRT, menurut Syafrin, hal yang harus didorong adalah penyediaan park and ride bagi para penumpang yang akan menggunakan moda transportasi tersebut sehingga warga tidak perlu untuk menggunakan kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan massal.

“Kami akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat untuk penyediaan lokasi-lokasi park and ride sehingga masyarakat yang ada di kawasan itu tidak harus menggunakan kendaran pribadi, mereka parkir dan ride dengan angkutan massal,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper