Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berharap beroperasinya moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta sehingga kemacetan di Ibu Kota dapat menurun.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, setiap hari jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta sebanyak 997.669 kendaraan dan 77,2 persennya adalah kendaraan roda dua.
“Dari jumlah tersebut, memang yang terbesar itu di dua kawasan. Pertama adalah Depok dan Bogor, kota ini tertinggi. Kedua dari Bekasi, dan ketiga dari kawasan Tangerang,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).
Kemacetan yang terjadi di Jakarta, menurut Syafrin, disebabkan oleh kurangnya ketersediaan transportasi umum yang melintas di kota-kota penyangga DKI Jakarta.
“Jika kita melihat jaringan kereta rel listrik [KRL], memang wajar Bekasi hanya ada 1 jaringan, Tangerang ada 2 jaringan, dan Bogor ada 1 jaringan,” jelasnya.
Syafrin menyampaikan, beroperasinya LRT di kawasan Jabodebek diharapkan bisa memperkuat kawasan-kawasan tersebut dengan angkutan umum.
Baca Juga
“Dengan penguatan LRT di Jabodebek dari Bogor dan dari Depok, masuk ke Cawang kemudian Dukuh Atas. Demikian pula dari Bekasi, Jatimulya dan seterusnya sampai dukuh atas, ini kita harapkan bisa memperkuat kawasan-kawasan tersebut dengan angkutan umum,” jelasnya.
Setelah beroperasinya LRT, menurut Syafrin, hal yang harus didorong adalah penyediaan park and ride bagi para penumpang yang akan menggunakan moda transportasi tersebut sehingga warga tidak perlu untuk menggunakan kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan massal.
“Kami akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat untuk penyediaan lokasi-lokasi park and ride sehingga masyarakat yang ada di kawasan itu tidak harus menggunakan kendaran pribadi, mereka parkir dan ride dengan angkutan massal,” jelasnya.