Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta terpantau tidak sehat bagi kelompok masyarakat sensitif pada Sabtu (23/9/2023) siang dengan indikator berwarna oranye.
Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 113 pada pukul 13.46 WIB dan menempati peringkat ke-6 kota paling berpolusi di dunia. Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat untuk dihirup oleh kelompok masyarakat Jakarta sensitif.
Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 40,5µg/m³ atau setara dengan 8,1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta hari ini 34 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 59 persen, gerak angin hanya 20,4 km/jam, dan tekanan sebesar 1008 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara terburuk Jakarta saat ini berada di posisi ke-6 di dunia dengan indikator warna adalah oranye, yang artinya sangat tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Indikator warna lainnya adalah merah merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat untuk dihirup seluruh masyarakat. Adapun ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Baca Juga
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator oranye, masyarakat Jakarta masih diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.