Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Fraksi DPRD DKI Fraksi PDIP Gembong Warsono menyatakan mantan kadernya yakni Cinta Mega resmi bergabung dengan PAN. Cinta Mega sebelumnya dipecat PDIP karena ketahuan main judi online beberapa waktu lalu.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, informasi yang telah didapatkan bahwa Cinta Mega telah resmi bergabung dengan PAN sebagai calon legislatif. Menurutnya, bergabungnya Cinta Mega karena PAN ingin mengejar efek elektoral.
“Cinta Mega telah ditetapkan oleh PAN sebagai calon legislatif, dan ini membutakan PAN dari proses konsolidasi, proses kaderisasi yang berlaku di partai politik [parpol],” ujar Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (9/10/2023).
Seiring dengan hal tersebut, Gembong menyayangkan PAN menerima Cinta Mega sebagai kadernya. Padahal tugas partai seharunya mencetak kader yang berkualitas, bukan sebaliknya.
Seperti diketahui, Cinta Mega dipecat dari PDIP karena melanggar disiplin partai, dimana dia telah memainkan judi slot di ruang paripurna pada saat rapat dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan berlangsung. Tindakan ini dinilai melukai perasaan rakyat.
“Apa yang terjadi ini kita sama-sama saksikan bahwa efek ekektoral masih menjadi faktor utama, sampai-sampai membutakan proses kaderisasi,” jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan catatan, Cinta Mega dipecat dari PDIP dikarenakan tidak sesuai dengan denyut nadi warga Jakarta.
Gembong mengatakan, setiap partai memiliki mekanisme dan aturan tersendiri dalam memberikan sanksi kepada anggotanya yang bermasalah, sehingga sanksi yang dijatuhkan kepada Cinta Mega sudah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PDI Perjuangan.
“Kita punya aturan tersendiri yang melatarbelakangi setiap langkah dan gerak semua petugas partai yang kita tugaskan di semua jenjang, baik eksekutif maupun legislatif,” ujar Gembong kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Menurut Gembong, kader-kader yang ditugaskan di semua jenjang prinsip dasarnya adalah mereka harus mampu mendengar, mampu merasakan apa yang menjadi denyut nadi warga yang diwakili.
“Pertanyaannya adalah apakah Bu Cinta Mega sesuai dengan denyut nadi warga Jakarta? rasanya kan tidak. Atas dasar itu maka partai memberikan keputusan yang sangat cepat kepada yang bersangkutan,” jelasnya.
Gembong melanjutkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu berpesan kepada kadernya untuk turun ke bawah, untuk mendengar dan merasakan apa yang menjadi penderitaan masyarakat bawah, sehingga para kader bisa tertawa dan menangis bersama dengan rakyat.
“Implementasinya bagaimana? maka di ruang-ruang publik seperti itu kita harus juga mampu mencerminkan perintah ketua umum, menangis dan tertawa bersama rakyat tadi, itu yang selalu ditekankan Ibu Mega,” jelasnya.