Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heru Budi Klaim Banjir Jakarta Teratasi Jika Hujan Kurang dari 5 Jam

Heru Budi Hartono mengklaim banjir Jakarta dapat teratasi dengan sendirinya apabila hujan berlangsung kurang dari 5 jam.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (29/8/2023), mengatakan Balai Kota DKI Jakarta harus menjadi yang pertama menerapkan penyiraman air dari puncak gedung dengan pompa bertekanan tinggi (water mist generator) untuk mengurangi polusi udara./Antara
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (29/8/2023), mengatakan Balai Kota DKI Jakarta harus menjadi yang pertama menerapkan penyiraman air dari puncak gedung dengan pompa bertekanan tinggi (water mist generator) untuk mengurangi polusi udara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim banjir Jakarta dapat teratasi dengan sendirinya apabila hujan berlangsung kurang dari 5 jam.

Hal tersebut dikarenakan sistem drainase Jakarta yang disebutnya memiliki batas untuk menampung curah hujan dengan intensitas tertentu.

“Drainase kita itu hanya menampung maksimum yang makro itu 150 mm, kalau yang mikro 100 mm,” katanya kepada wartawan di kawasan Kamal Muara, Jakarta Utara, Senin (18/3/2024).

Heru Budi menuturkan bahwa banjir yang terjadi di beberapa titik dalam sepekan terakhir diakibatkan oleh cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi, yaitu 180 mm.

“Sehingga memang masih di area-area, titik tertentu Jakarta mengalami banjir jika curah hujan itu cukup tinggi dan curah hujan tidak berhenti di atas 5 jam. Kalau di bawah 5 jam dan curah hujan di bawah 150 [mm], semua masih bisa diatasi,” jelasnya.

Ketika ditanya perihal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi bahwa musim kemarau di Indonesia baru akan berlangsung pada pertengahan tahun, dia berharap curah hujan akan turun dalam batas normal.

“Mudah-mudahan, [kalau] lebih panjang itu curah hujannya tetap dalam batas normal. Mudah-mudahan, ya,” pungkasnya.

Sebelumnya, BMKG memprediksi musim kemarau pada 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi pada Juli dan Agustus 2024.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya [periode 1991-2020], maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 ZOM [40%], sama pada 175 ZOM [25%], dan maju pada 105 ZOM [15%]," ungkap Dwikorita dalam siaran persnya yang dikutip pada Senin (18/3/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper