Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca pada malam pergantian tahun 2024 ke 2025 relatif kondusif.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa tren potensi cuaca ekstrem menunjukkan penurunan dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya di bulan Desember.
“Akhirnya perlu kami simpulkan bahwa menjelang periode pergantian tahun 2024 ke tahun 2025, potensi cuaca ekstrim menunjukkan tren penurunan, sekali lagi menunjukkan tren penurunan dibandingkan minggu-minggu sejak awal bulan Desember hingga 10 hari kedua di bulan Desember,” tuturnya dalam konferensi pers Minggu malam (29/12/2024) yang juga disiarkan melalui YouTube.
Lanjutnya, dikatakan bahwa BMKG memprediksi bahwa kondisi cuaca pada malam pergantian tahun akan relatif kondusif tanpa indikasi potensi kejadian cuaca ekstrim yang berarti.
Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk adanya bibit-bibit siklon dan pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan, yang menghambat aliran awan konvektif atau aliran seruak udara dingin dan monsoon Asia, serta menghambat seruakan dingin lintas ekuator untuk memasuki wilayah Indonesia.
Selain itu, fenomena Madden Julian Oscillation yang sebelumnya aktif di wilayah Indonesia kini telah berpindah ke Samudra Pasifik, sehingga tidak lagi meningkatkan pembentukan awan hujan.
Baca Juga
Dikatakan juga adanya anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia yang mulai mendingin dibandingkan sebelumnya, yang juga menjadi faktor penurunan tersebut.
“Dan tren saat ini sudah mulai mendingin dibandingkan sebelumnya dan tentunya hal ini mengurangi laju pembentukan awan hujan secara lokal di lautan di Indonesia,” terangnya.
Adapun, BMKG merekomendasikan masyarakat untuk tetap waspada dan memonitor kondisi cuaca lokal. “Kami juga merekomendasikan masyarakat dapat menjalankan aktivitas malam pergantian tahun baru. InsyaAllah lebih kondusif namun tetap memperhatikan terus atau memonitor,” ucapnya.
Dwikorita juga mengimbau pemerintah daerah, terutama di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi, untuk terus waspada dan bersiap menghadapi potensi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.