Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik 2025, Polda Metro Jaya Kerahkan 164.298 Personil Gabungan

Polda Metro Jaya dan TNI akan mengerahkan 164.298 personil gabungan dalam rangka Operasi Ketupat 2025.
Ilustrasi polisi ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.
Ilustrasi polisi ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA--Polda Metro Jaya dan TNI mengerahkan 164.298 personil gabungan dalam rangka Operasi Ketupat 2025 yang dilaksanakan mulai 23 Maret-8 April 2025 nanti.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto menyebut ratusan ribu personil tim gabungan itu akan disebar ke 2.835 pos mudik yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan dan 309 pos terpadu yang tersebar di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Menurutnya, tim gabungan yang ada di pos pelayanan juga akan mengamankan tempat vital seperti masjid untuk salat id, terminal, pusat perbelanjaan, pelabuhan, bandara, dan stasiun kereta api.

"Ini merupakan bentuk komitmen kami guna memastikan kesiapan personil sekaligus sinergitas agar Hari Raya Idulfitri ini bisa berjalan dengan aman, tertib dan lancar," tuturnya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Dia menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan surat keputusan bersama yang telah mengatur tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian pekerjaan proyek konstruksi, dan pengalian fungsi sementara penimbangan kendaraan sebagai tempat istirahat bagi pengguna jalan. 

"Untuk itu, pedomani pelaksanaan SKB ini dan sosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai saluran media, sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik," katanya.

Selain itu, Karyoto mengemukakan Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan ganjil genap, kontraflow dan one-way system yang dilakukan berdasarkan analisa, pantauan CCTV, traffic counting, serta laporan petugas di lapangan secara real-time dan berkala. 

"Selanjutnya, dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan, akan diterapkan delaying system, buffer zone, dan screening ticket, sehingga pemberlakuan pola operasional kapal tiba berangkat, bongkar berangkat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper