Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo gencar melakukan blusukan ke berbagai tempat meskipun dalam pada bulan Ramadan.
Kendati berpanas-panasan ke pemukiman kumuh atau teriknya Waduk Pluit bukan halangan untuk dekat dengan masyarakat.
Namun kalangan pengusaha menilai berbeda. Kadin DKI Jakarta merasa pelaku usaha 'dianaktirikan' oleh mantan Walikota Surakarta tersebut karena merasa tidak pernah 'diblusuki'.
"Kami tagih janji pak Jokowi untuk blusukan ke pengusaha karena selama 9 bulan menjabat belum pernah blusuki kami," ujar Wakil Ketua Kadin DKI Sarman Simanjorang, Sabtu (27/7/2013).
Sarman mengelukan setiap Jokowi diundang berbagai acara Kadin atau pertemuan dunia usaha tidak pernah datang dan selalu mewakilkan kepada pejabat lain.
Kadin berharap sekali-kali bisa duduk bersama dengan pemimpin DKI agar bisa menyatukan visi menggenjot pertumbuhan ekonomi Jakarta.
"Kalau mau jujur, kepemimpinan Jokowi baru dirasakan pada tataran sosial kemasyarakatan, tentang persoalan di Jakarta banjir, macet, sampah belum terjawab, sistem belum ada," ujar Sarman.
Sebenarnya Jokowi pernah menyampaikan niatnya blusukan ke pengusaha pada akhir Februari 2013.
"Ya nanti saya blusuki, dimana? Di tempat usaha mereka boleh, blusukan nggak mesti ke kampung," katanya saat diminta blusukan ke kalangan pengusaha.
Namun sampai sekarang Sarman masih heran karena janjinya belum dipenuhi, bahkan sikap Jokowi seakan-akan menghindar dari lingkaran pengusaha yang tergabung dalam Kadin DKI.
Padahal selama ini pengusaha selama 24 jam menjadi penyumbang pajak daerah.
"Kita makan di restoran ditarik pajak, hiburan ditarik pajak. Selama 24 jam pengusaha itu menyumbang DKI," paparnya. (ra)